Selasa, November 15, 2016

tugas mata kuliah pengetahuan bahan hasil pertanian : rempah-rempah


I.     PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

Dewasa ini, rempah-rempah telah banyak digunakan sebagai pemberi cita rasa atau bumbu dan disamping itu rempah-rempah juga banyak digunakan untuk jamu tradisional. Rempah-rempah pada bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau penambah rasa dalam masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma, buah kering, dan sebagainya

Pada zaman dahulu rempah-rempah dibawa oleh penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku. Rempah-rempah ini juga yang menyebabkan Belanda kemudian menyusul ke Maluku. Sementara itu Spanyol di bawah pimpinan Columbus telah lebih dahulu mencari jalan ke Timur melalui jalan lain dan akhirnya malah mendarat di benua Amerika.Rempah-rempah termasuk barang dagangan paling berharga pada zaman prakolonial. Banyak rempah-rempah dulunya digunakan dalam pengobatan, tetapi sekarang ini berkurang.

Menyadari hal tersebut,  perlu kita ketahui bahwa rempah-rempah itu dapat digunakan sebagai bahan makanan yang sehat dan bergizi, rempah-rempah memiliki kandungan gizi besar manfaatnya bagi tubuh kita. Pengetahuan yang benar akan kandungan gizi (mutu) rempah-rempah sangat membantu kita untuk memilih rempah-rempah yang tepat bagi kesehatan diri dan keluarga kita. Pentingnya kita mengetahui mutu pada rempah-rempah yaitu mendorong kita semua untuk meningkatkan konsumsi rempah-rempah dengan lebih teliti.

B.  Rumusan Masalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah morfologi dari biji pala, temulawak, dan lada ?
2.      Apa sajakah kandungan dari biji pala, temulawak, dan lada?
3.      Apa manfaat dari biji pala, temulawak, dan lada?
4.      Bagaimanakah sifat fisik dan kimia dari biji pala, temulawak, dan lada ?
5.      Bagaimanakah uji klinis dari biji pala, temulawak, dan lada ?


C.  Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui morfologi dari biji pala, temulawak, dan lada
2.      Mengetahui kandungan dari biji pala, temulawak, dan lada
3.      Mengetahui manfaat dari biji pala, temulawak, dan lada
4.      Mengetahui sifat fisik dan kimia dari biji pala, temulawak, dan lada
5.      Mengetahui uji klinis dari biji pala, temulawak, dan lada


 II.   PEMBAHASAN


A.  Deskripsi dari Biji Pala, Temulawak, dan Lada


1.    Deskripsi Pala

Tanaman pala adalah tumbuhan yang berupa pohon yang berasal dari daerah tropis, yang memiliki 2000 spesies dan menyebar keseluruh daerah tropis. Tanaman pala ini memiiki mahkota merindang, dengan batang menpai ketinggian 10-18 m. Mahkota tanaman ini meruncing keatas, daun berwarna hijau mengkilat dengan panjang 5-15 cm, lebar 3-7 cm dengan panjang tangkai daun 0,7 -1,5 cm .

a.       Klasifikasi Tanaman Pala

Adapun klasifikasi dan morfologi tanaman pal adalah sebagai berikut :
·         Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
·         Subkingdom : Taracheobionta ( Tumbuhan berpembulu )
·         Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
·         Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
·         Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )
·         Sub kelas : Magnoliidae
·         Ordo : Magnoliales
·         Famili : Myristicaceae
·         Genus : Myristica
·         Spesies : Myristica fragrans Houtt


b.      Morfologi Tanaman Pala

Tanaman pala memiliki buah berbentuk bulat, berwarna kekuning – kuningan apabila matang atau masak akan menjadi dua bagian. Garis tengah buah ini berskisar antara 3-9 cm, daging buah tebal dan memiliki rasa asam. Biji berbentuk lonjong hingga bulat dengan panjang berkisar antara 1,5 – 4,5 cm, lebar 1-2,5 cm. Kulit biji berwarna coklat dan mengkilat pada bagian luar. Kemel biji berwarna keputih – putihan, sedangkan fulinya berwarna merah gelap hingga berwarna putih kekuning – kuningan dan biji dibungkus yang hampir menyerupai jala ( Departemen Pertanian, 1986 )

Adapun beberapa jenis pala yang dikenal di Indonesia, yaitu :

1.    Myristica  fragrans, yang merupakan jenis utama dan mendominasi jenis lain dalam segi mutu maupun produktivitas. Tanaman ini merupakan tanaman asli pulau Banda. Para petani pala kebanyakan menyebutnya sebagai pala asli, jenis ini merupakan jenis umum yang diusahakan di Indonesia. Penyebarannya yang merata ini disebabkan karena pala yang dihasilkan baik dalam bentuk biji maupun fuli, memiliki mutu yang tinggi, karenanya jenis inilah yang paling banyak diminta pasar dunia.

Dari jenis ini dikenal pula jenis- jenis pala daerah antara lain:
·      Pala Raja, fulinya cukup tebal dengan biji kecil.
·      Pala Meraya, buahnya merangkai-rangkai, tetapi jenis ini sudah sangat langka.
·      Pala Bui, bentuk bijinya bulat panjang, berasal dari pohon campuran.
·      Pala Pencuri, kulit biji tidak rata dan fulinya tidak menutup buah.
·      Pala Holland, dikenal pula dengan nama pala putih karena warna fulinya putih. Fuli ini akan berubah warnanya menjadi kuning setelah di jemur.

2.    M. argenta Ware, Jenis pala ini banyak dijumpai di Irian Jaya, tinggi pohonnya mencapai 15 m dan dapat tumbuh pada ketinggian daerah 700 m di atas permukaan laut. Selain Irian Jaya, pala jenis ini juga terdapat di Seram dan beberapa daerah di sekitarnya. Fuli dari jenis ini disebut fuli liar, karena kualitasnya yang berbeda serta aroma kurang halus dibandingkan dengan pala jenis Myristica fragrans Houtt. Kandungan minyak etheris dari fulinya hanya 6,5%. Pala jenis ini terutama dihasilkan menjadi nut meg butter. Pala jenis ini termasuk yang mendapat pasaran dalam perdagangan.

3.    Myristica fattua Houtt. Jenis pala ini di Maluku disebut pala jantan atau pala utan, di Pulau Jawa buahnya sering dipakai sebagai ramuan bahan jamu.

4.    Myristica specioga Ware. Banyak dijumpai di pulau Bacan, tidak ekonomis, karenanya tidak banyak diusahakan.

5.    Myristica sucedona BL. Pala jenis ini sering pula disebut pala Halmahera, tergolong pala eksport.

6.      Myristica malabarica LAM. Pala jenis ini berasal dari Malabar, bijinya lonjong, tidak memiliki aroma, karenanya tidak diperdagangkan (Rismunandar, 1990).

2.      Deskripsi Temulawak

Temulawak merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) adalah tanaman yang berasal dari daerah Jawa, Bali, dan Maluku. Curcuma berasal dari bahasa arab kurkum yang berarti kuning, sedangkan xanthorriza berasal dari bahasa Yunani xantos yang berarti kuning dan rhiza yang berarti akar.

a.       Klasifikasi Tanaman Temulawak
Dalam taksonomi  temulawak diklasifikasikan sebagai berikut :
·         Kingdom            : Plantae
·         Divisi                  : Spermatophyta
·         Sub Divisi           : Angiospemae
·         Kelas                  :  Monocotyledonae
·         Ordo                   : Zingiberales
·         Famili                 : Zingiberaceae
·         Genus                 : Curcuma
·         Spesies                : Curcuma xanthorrhiza Roxb (Rukmana 2006).


b.      Morfologi
Tumbuhan temulawak adalah tumbuhan tahunan yang berbatang tegak dengan tinggi kurang lebih 2 m, berwarna hijau atau coklat gelap. Pada tanaman temulawak, tiap batangnya mempunyai daun 2–9 helai dengan bentuk bundar memanjang, berwarna hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap (Sidik et al. 1995). Sebagai tanaman monokotil, temulawak tidak memiliki akar tunggang. Akar yang dimiliki adalah rimpang. Akar rimpang temulawak terbentuk dengan sempurna, bercabang-cabang kuat. (Afifah 2003). Rimpang temulawak sering disebut umbi temulawak. Umbi batang temulawak berbentuk bulat telur sebesar telur ayam namun terkadang ada yang lebih besar Umbi batang ini dinamakan rimpang yang penampang pinggirnya berwarna kuning muda, sedangkan bagian dalamnya berwarna kuning tua, aromanya tajam dan rasanya pahit (Darwis 1991).

3.      Deskripsi Lada

a.       Klasifikasi Tanaman Lada
Menurut Tjitrosoepomo (2007), klasifikasi tanaman lada adalah sebagai berikut :
·         Kingdom : Plantae
·         Divisi : Spermatophyta
·         Subdivisi : Angiospermae
·         Class : Dicotyledoneae
·         Ordo : Piperales
·         Familia : Piperaceae
·         Genus : Piper
·         Species : Piper nigrum L.

b.      Morfologi Tanaman Lada
Tanaman lada merupakan tanaman tahunan yang tingginya dapat mencapai 10 m dan diameter tajuk dapat mencapai 1,5 m bila dibudidayakan dengan baik. Sulur panjat tumbuh lebih baik dalam lingkungan kurang cahaya (fototropisme negatif) sedangkan sulur buah dalam keadaan cukup cahaya (fototropime positif). Intensitas cahaya yang dibutuhkan berkisar antara 50% sampai 75%. Lada dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian 0-500 m dpl. Curah hujan yang paling baik untuk tanaman lada adalah 2000 – 3000 mm/tahun dengan hari hujan 110-170 hari, dan musim kemarau 2-3 bulan/tahun. Kelembaban udara yang sesuai adalah sekitar 70% sampai 90% dengan kisaran suhu 25-35oC. Tanaman lada dapat tumbuh pada semua jenis tanah, terutama tanah berpasir dan gembur dengan unsur hara yang cukup serta pH tanah yang sesuai berkisar antara 5-6,5 (Balittri, 2007).
B.  Kandungan dari Biji Pala, Temulawak, dan Lada


1.      Kandungan Gizii Biji Pala
Berikut beberapa kandungan zat gizi dari biji pala :
·         Energi sebesar 42 kkal
·         Protein sebesar 0,3 gr
·         Lemak sebesar 0,2 gr
·         Karbohidrat sebesar 10,9 gr
·         Kalsium sebesar 32 mg
·         Zat Besi sebesar 2 mg
·         Vitamin A sebesar 29 IU
·         Vitamin B1 sebesar 0 mg
·         Vitamin C sebesar 22 mg

2.      Kandungan Gizi Temulawak
Berikut beberapa kandungan gizi dari Temulawak :
§  Air 19,98%
§  Sari air 10,96%
§  Sari alkohol 9,48%
§  Pati sebesar 48.18% – 59.64% – membantu proses metabolisme.
§  Protin sebesar 29.00% – 30.00%
§  Abu sebesar 5.26% – 7.07

§  Serat sebesar 2.58% – 4.83% – memulihkan kebugaran badan

§  Kurkumin sebesar 1.60% – 2.20% – dapat melancarkan proses pencernaan
§  Minyak asiri sebesar 6.00% – 10.00% – dapat meningkatkan fungsi ginjal
§  Phelandren – membantu melancarkan pengeluaran toksin tubuh melalui air kencing
§  Kamfer
§  Turmerol – membantu proses metabolisme
§  Borneol – membantu memulihkan kesehatan tubuh akibat penyakit
§  Sineal
§  Xanthorrhizol
3.      Kandungan Gizi Lada
Berikut beberapa kandungan gizi dari lada :
·         Energi sebesar 359 kilokalori
·         Protein 11,5 gram
·            Karbohidrat 64,4 gram
·         Lemak 6,8 gram
·         Kalsium 460 miligram
·         Fosfor 200 miligram
·         Zat besi 17 miligram
·         Vitamin a sebanyak 0 iu
·         Vitamin b1 0,2 miligram
·         Vitamin c 0 miligram.

C.  Manfaat Biji Pala, Temulawak, dan Lada

Kandungan gizi yang beragam didalam rempah-rempah menjadikan rempah-rempah memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut beberapa manfaat ataupun khasiat rempah-rempah bagi kesehatan tubuh manusia :

1.        Manfaat Biji Pala
                             
Berikut beberapa manfaat biji pala bagi kesehatan tubuh :
1.      Mengobati insomnia
2.      Mengobati pusing kepala
3.      Mengobati telinga yang sakit
4.       Pereda sakit perut
5.      Menghilangkan jerawat dan noda
6.      Mengatasi rasa mual
7.      Meringankan penyakit maag
8.      Menyembuhkan suara parau

2.        Manfaat Temulawak

Beerikut bebrapa manfaat temulawak bagi kesehatan tubuh :
1.      Sakit maag
2.      Ginjal
3.      Memperbanyak ASI
4.      Sakit limpa
5.      Cacat air
6.      Hepatitis, penyakit empedu
7.      Sariawan
8.      Cacar air
9.      Kesulitan buang air besar
10.  Sakit kepala dan masuk angin

3.        Manfaat Lada

Berikut beberapa manfaaf lada bagi kesehatan tubuh :
1.      Membantu menurunkan berat badan
2.      Radang sendi
3.      Kanker
4.      Sakit kepala
5.      Hidung tersumbat
6.      Sakit perut
7.      Tekanan darah tinggi
8.      Kesehatan jantung
9.      Antioksidan

D.  Sifat Fisik dan Kimia Biji Pala, Temulawak, dan Lada

1.         Sifat Fisik dan Kimia dari Biji Pala

a.       Sifat fisik
Buah bentuk buah pir lebar, 4 - 6 kali 3 - 5,5 cm, gundul, kuning kecoklatan-oranye, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Biji bergaris-garis, berbau harum, keseluruhan dibungkus oleh selubung biji merah yang terbagi dalam taju-taju yang banyak.

b.      Sifat kimia  pala
Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam buah pala diantaranya adalah D-limonen, 1, 3, 8-mentatrien, safrol, myristicin, minyak atsiri, saponin, miristisin, elemisi, enzim lipase, pektin dan asam oleanolat. Kandungan senyawa kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan seperti mengobati masuk angin, memperlancar pencernaan dan buang angin, mengobati insomnia (susah tidur), antiemetik (mengatasi rasa mual, muntah, nyeri datang bulan dan rematik).

2.         Sifat Fisik dan Kimia dari Temulawak

a.       Sifat fisik
Temulawak berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari 1 m tetapi kurang dari 2 m. Batang semu merupakan bagian dari pelepah daun  yang tegak dan saling bertumpang tindih, warnanya hijau atau coklat gelap. Rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat, berukuran besar, bercabang-cabang, dan berwarna cokelat kemerahan, kuning tua atau berwarna hijau gelap. Tiap tunas dari rimpang membentuk daun 2 – 9 helai dengan bentuk bundar memanjang sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang daun 31 cm – 84 cm dan lebar 10 cm – 18 cm, panjang tangkai daun termasuk helaian 43 cm – 80 cm, pada setiap helaian dihubungkan dengan pelepah dan tangkai daun agak panjang. Bunganya berwarna kuning tua, berbentuk unik dan bergerombol yakni perbungaan lateral, tangkai ramping dan sisik berbentuk garis, panjang tangkai 9cm – 23cm dan lebar 4cm – 6cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8mm – 13mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 1.25cm – 2cm dan lebar 1cm, sedangkan daging rimpangnya berwarna jingga tua atau kecokelatan, beraroma tajam yang menyengat dan rasanya pahit.

b.      Sifatkimia
Dari hasil tes uji yang dilakukan oleh Balai penelitian tanaman dan obat, diperoleh sejumlah zat / senyawa dalam rimpang temulawak antara lain : Air 19,98%, pati 41,45%, serat 12,62%, abu 4,62%, abu tak larut asam 0,56%, sari air 10,96%, sari alkohol 9,48%, dan kurkumin 2,29%.Dari hasil pengujian tersebut, ditemukan juga kandungan alkaloid, flavo noid, fenolik, triterpennoid, glikosida tannin, saponindan steroid .Selainitu, terdapat juga kandungan minyak atsiri sebesar 3,81%, meliputi : d-kamfer, sikloisoren, mirsen,p-toluilmetikarbinol, pati, d-kamfer, sikloisoren, mirsen, p-toluilmetilkarbinol, falandren, borneol, tumerol, xanthorrhizol, sineol, isofuranogermakren, zingiberen, zingeberol, turmeron, artmeron, sabinen, germakron, danatlantone.




3.         Sifat Fisik dan Kimia Lada

a.       Sifat fisik
Lada tergolong tumbuhan merambat. Daunnya berbentuk bulat telur, tunggal, bertangkai, letaknya berseling atau tersebar. Lada berbunga majemuk, berbentuk bulir, dan menggantung dengan panjang bulir 3,5 sampai 22 cm, terdapat pada ujung atau berhadapan dengan daun. Sedangkan bagian yang dipakai sebagai obat adalah buah.
Ada dua jenis merica yang sangat dikenal di masyarakat, yaitu lada hitam dan lada putih. Namun yang membedakan keduanya adalah cara memanen dan mempersiapkannya sebelum dipasarkan. Merica putih adalah merica yang  dipetik ketika sudah matang. Kemudian kulitnya dikupas dengan cara direndam didalam air selama dua minggu, setelah itu merica dikeringkan di bawah sinar matahari selama tiga hari. Sementara lada hitam adalah merica yang dipetik saat kulitnya masih hijau, tidakdirendamdansegeradikeringkan dibawah sinar matahari.

1)      Sifatkimia
Kandungan kimia dalam lada hitam adalah saponin, flavonoida, minyak atsiri, kavisin, resin, zat putih telur, amilum, piperine, piperiline, piperoleine, poperanine, piperonal, dihdrokarveol, kanyo-fillene oksida, kariptone, tran piocarrol, dan minyak lada. Sifat kimiawi lada adalah pedas dan beraroma sangat khas. 

E.   Uji Klinis Biji Pala, Temulawak, dan Lada

a)         Uji Klinis Biji Pala

NamaUji: Uji Aktivitas Anti bakteri Ekstrak Etanol Buah Lada Hitam (Piper nigrum L) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes
Penulis: Sari, D. R. A. P., Yustiantara, P. S., Paramita, N. L. P.V., Wirasuta, I M.A.G.
Tujuan: untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol buah lada hitam terhadap bakteri P. acnes.
Hasil : aktivitas antibakteri dari kelima variasi konsentrasi  larutan ekstrak uji menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah lada hitam tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan karakter struktur dinding sel bakteri P. acnes dengan bakteri S. aureus.

b)        Uji Klinis Temulawak

NamaUji : Potensi Temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb) sebagai Antioksidan.
Penulis: Ali Rosidi, Ali Khomsan, Budi Setiawan, Hadi Riyadi, DodikB riawan
       Tujuan: menganalisis potensi temulawak sebagai antioksidan
Hasil: pada ekstrak temulawak ditemukan kadar kurkumin sebesar 27,19% dengan rendemen sebesar 1,02%. Aktivitas antioksidan temulawak dengan IC50 sebesar 87,01 ppm. Ekstrak temulawak memiliki aktivit asantioksidan tergolong aktif sehingga berpotensi sebagai antioksidan alami.

c)         Uji Klinis dari Lada

NamaUji : Membuat Obat Diabetes dari ekstrak Biji Pala
Penulis : Dr. Keri Lestari, M.Si.Apt.
Tujuan : Membuat obat diabetes
Hasil : Dengan mengunakan tablet ekstrak pala yang sudah dibuang myritisin dan safrol, efek mengantuknya hilang, dan justru yang adavitalitas lebih baik dan jauh lebih segar untuk orang yang sehat. Sedangkan untuk orang yang menderita diabetes menujukkan parameter perbaikan terhadap kadar gula dalam tubuh. Kadarnya  membaik meskipun hasil persentasinya berbeda-beda


III.     KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Buah pala, temulawak, dan lada mempunyai jenis-jenis yang berbeda.
2.      Dari jenis yang berbeda, bentuk morfologi dan kandungan kimia buah pala, temulawak, dan lada juga berbeda.
3.      Buah pala, temulawak, dan lada memiliki senyawa-senyawa yang baik untuk kesehatan tubuh manusia.
4.      Manfaat buah pala, temulawak, dan lada telah dibuktikan dengan uji klinis.
5.      Buah pala, temulawak, dan lada memiiki bau yang khas karena kandungan kimia yang terdapat di dalamnya.



DAFTAR PUSTAKA


R. Rukmana.2006.Temulawak, Tanaman Rempah dan Obat.Kanisius. Yogyakarta :  Gadjah Mada University Press.
Darwis S. N., S. Haiyah, dan A.B.D. Madjo. 1991. Tumbuhan Obat Famili Zingiberaceae. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri.
Tjitrosoepomo, Gembong.2007. taksonomi tumbuhan. Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.

 Balittri. 2007. Teknologi Unggulan Tanaman Lada. http://balittri.litbang.deptan.go.id/ diakses 28 Mei 2016 pukul 15:52 WIB.