Selasa, November 15, 2016

makalah biokimia umum



BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia terdiri atas unit-unit kecil yang disebut sel. Selama makhluk itu masih hidup banyak sekali proses perubahan yang terjadi di dalam sel. Aktivitas yang terjadi dalam sel inilah yang menunjang fungsi organ-organ dalam makhluk itu dan dengan demikian juga merupakan penunjang terlaksananya fungsi makhluk hidup itu sendiri.
Fenomena kehidupan yang ditandai oleh adanya pertumbuhan dan reproduksi serta hal-hal yang berkaitan merupakan ruang lingkup Biologi dan ilmu-ilmu yang relevan misalnya ilmu kedokteran atau kesehatan. Interseksi sudut pandang ilmu kimia dengan biologi merupakan disiplin ilmu yang meninjau organisme hidup serta proses yang terjadi di dalamnya secara kimia. Disiplin ilmu tersebut yaitu Biokimia. Biokimia berasal dari kata bio artinya organisme hidup, sedangkan kimia adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku dari bahan-bahan kimia.
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organisme hidup. Biokimia mengatur semua organisme hidup dan proses hidup. Dengan mengontrol arus informasi melalui sinyal biokimia dan aliran energi kimia melalui metabolisme, proses biokimia menimbulkan fenomena yang tampaknya magis kehidupan. Sebagian besar berkaitan biokimia dengan struktur dan fungsi komponen seluler seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya meskipun semakin proses, bukan molekul individu fokus utama. Selama 40 tahun terakhir biokimia telah menjadi begitu sukses dalam menjelaskan proses hidup yang sekarang hampir semua bidang ilmu kehidupan dari botani untuk obat yang terlibat dalam penelitian biokimia. Hari ini fokus utama biokimia murni adalah memahami bagaimana molekul biologis menimbulkan proses-proses yang terjadi dalam sel-sel hidup yang pada gilirannya sangat berhubungan dengan studi dan pemahaman seluruh organisme.
Dari dua definisi Biokimia di atas, dapat disimpulkan bahwa ada, dua aspek, yaitu struktur senyawa dan reaksi antara senyawa di dalam organisme hidup. Dengan mempelajari struktur senyawa dan reaksi yang terjadi, sifat-sifat umum organisme hidup dapat dijelaskan secara rinci.

B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang mendasari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian biokimia dan ruang lingkupnya?
2.      Bagaimana proses biokimia dalam kehidupan?
3.      Apa saja manfaat biokimia dalam kehidupan seharii-hari?

C.  Tujuan

Berdasarkan rumusan makalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.      Mahasiswa mampu memahami seluk beluk ilmju biokimia.
2.      Mahasiswa mampu memahami proses biokimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup.
3.      Mahasiswa mampu menerapkan biokimia dalam kehidupan sehari-hari.


BAB II PEMBAHASAN


A.    Pengertian Biokimia

Biokimia dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang dasar-dasar kimia dari kehidupan. Biokimia juga dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang zat-zat kimia penyusun tubuh makhluk hidup, serta reaksi-reaksi dan proses kimia, yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi dan proses kimia yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup atau didalam sel, kita namakan metabolisme. Dengan definisi ini dapat dipahami bahwa biokimia mencakup atau bersinggungan dengan sebagian bahasan dalam biologi sel dan biologi molekuler.
Biologi sel adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur sel dan proses-proses biologis yang berlangsung di dalamnya. Bahasan proses biologis di tataran molekuler adalah biokimia. Biologi molekuler adalah ilmu yang mempelajari proses-proses biologis pada tataran molokuler. Definisi ini sangat bertumpang tindih dengan biokimia. Oleh sebab itu, pada saat ini hampir tak ada lagi batasan antara biokimia dengan biologi molekuler, sehingga bidang ilmu ini sekarang sering disebut sebagai  biokimia-biologi molekuler.
Tujuan utama mempelajari biokimia adalah untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif pada tataran molekuler, tentang berbagai proses kimia yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Dengan demikian dapat pula dipahami apabila biokimia juga memiliki ketumpang-tindihan yang cukup besar  dengan fisiologi, sebab fisiologi mempelajari berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup, yang pada tataran molekuler tentu saja merupakan cakupan biokimia.
Saat ini biokimia menjadi dasar atau landasan penting bagi berbagai ilmu pengetahuan hayati lainnya. Mulai dari biologi sel, biologi molekuler, bioteknologi, genetika, imunologi, mikrobiologi, bahkan taksonomi dan paleonthologi, membutuhkan landasan berbagasi prinsip biokimia. Pengetahuan aplikatif, antara lain di bidang kesehatan, lingkungan, pertanian dan peternakan, juga banyak bersinggungan dan membutuhkan biokimia sebagai dasar atau landasannya. Sehingga dapat dikatakan, biokimia merupakan ilmu yang esensil untuk hampir seluruh ilmu-ilmu hayati atau Life Sciences.

B.     Proses Biokimia Dalam Kehidupan
Diantara proses biokimia dalam kehidupan sehari-hari, metabolisme adalah proses biokimia yang paling banyak disoroti dan dibahas. Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Metabolisme ada 2 macam yaitu anabolisme dan katabolisme.
1.    Metabolisme pada tumbuhan
Beberapa proses metabolisme yang terjadi pada tumbuhan diantaranya :
a.       Anabolisme
Anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang sederhana dan membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk. Contoh reaksi anabolisme yaitu terjadi pada saat asimilasi
6CO2 + 6 H2O   Klorofil Cahaya Matahari    C6H12O6 + 6O2

b.      Katabolisme
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Dalam reaksi penguraian tersebut dapat dihasilkan energi yang berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan senyawa kimia yang mengalami penguraian. Tetapi energi yang dihasilkan itu tidak dapat langsung digunakan oleh sel, melainkan harus diubah dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) yang mengandung energi tinggi. Tujuan utama reaksi katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber, yaitu ATP. Reaksi penguraian energi pada katabolisme, secara umum dikenal dengan proses respirasi.
Respirasi merupakan proses pembebasan energi kimia dalam tubuh organisme melalui reaksi oksidasi pada molekul organik. Dari peristiwa tersebut akan dihasilkan energi dalam bentuk ATP, CO2 dan H2O. C6H12O6 + 6O2 —>  6CO2 + 6H2O + 38 ATP
Jika molekul yang digunakan sebagai substrat untuk dioksidasi adalah gula yaitu glukosa, maka prosesnya terdiri atas tiga tahap, yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif dan fosforilasi oksidatif.
Reaksi anabolisme menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat dibutuhkan oleh banyak organisme, baik organisme produsen (tumbuhan) maupun organisme konsumen (hewan, manusia). Beberapa contoh hasil anabolisme adalah glikogen, lemak, dan protein berguna sebagai bahan bakar cadangan untuk katabolisme, serta molekul protein, protein-karbohidrat, dan protein lipid yang merupakan komponen struktural yang esensial dari organisme, baik ekstrasel maupun intrasel.

2.    Metabolisme pada hewan
Beberapa macam proses anabolisme yang terjadi pada hewan diantaranya:
a.       Kemosintesis
Kemosintesis adalah proses asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi kimia, dan tidak diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Organisme disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan energi yang timbul digunakan untuk asimilasi karbon.
Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu. Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri). Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit.
b.      Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.


c.       Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida. Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai “pengatur sintesis protein”. Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
Sedangkan reaksi katabolisme yang terjadi pad hewan diantaranya :
a.    Respirasi seluler atau respirasi aerob
yaitu reaksi yang menggunakan oksigen sebagai bahan bakar organik. Secara umum keseluruhan proses pada respirasi seluler berlangsung sebagai berikut.

Senyawa organik + Oksigen -----> Karbon dioksida + Air + Energi

Termasuk ke dalam reaksi seluler adalah reaksi glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron, dimana diantara glikolisis dan siklus Krebs terdapat sebuah reaksi antara yang disebut dekarboksilasi oksidatif.
b.    Fermentasi, atau respirasi anaerob
yaitu proses pemecahan molekul yang berlangsung tanpa bantuan oksigen. Termasuk ke dalam fermentasi adalah fermentasi asam laktat, fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka.
                                                        
C.     Manfaat Biokimia dalam Kehidupan Sehari-hari

1.    Dalam bidang Pertanian dengan pelestarian Alam dan Lingkungan
Pada dasarya penerapan biokimia banyak terdapat dalam bidang pertanian. Penggunaan pestisida di bidang pertanian telah kita kenal lama. Pada umumnya pestisida bekerja dengan jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme tertentu.

Dalam hal ini biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja pestisida tersebut sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan demikian dapat dicegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Jadi biokimia juga merupakan komponeri penting dalam pengetahuan tentang lingkungan hidup.
Peningkatan kualitas produk dalam bidang pertanian dan peternakan telah dapat diwujudkan dengan menerapkan hasil-hasil penelitian dalam bidang genetika.
Ilmu biokimia mempunyai posisi yang kuat dalam bidang kesehataan dan pertanian yaitu :
         Dapat meningkatkan kualitas tumbuhan
         Dapat memahami kesehatan dan memilihara kesehatan
         Memahami dan melakukan penanganan suatu penyakit secara efektif.

2.    Bidang Kedokteran dalam Masalah Gizi
Biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari kurang gizi terutama pada anak-anak. Adapun salah satu penyebab dari kekurangan gizi adalah asupan makanan, infeksi penyakit. Seperti halnya yang telah di jelaskan di atas dengan mengetahui reaksi-reaksi apa saja yang terjadi dalam tubuh kita, kita dapat mengatasi kekurangan gizi dan kita akan dapat mengatur makanan yang akan kita konsumsi sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Serta kita mampu menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang membahayakan kesehatan.

3.    Bidang Farmasi dalam Farmakologi dan Toksikologi Obat
Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolisme. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tak dapat membentuk dinding sel.

4.    Bidang Keperawatan dalam menangani Pasien
Hasil penelitian biokimia turut menentukan diagnosis, prognosis dan pengobatan penyakit Pendekatan biokimia sering menjadi unsur fundamental untuk menjelaskan sebab penyakit dan merancang terapi yang tepat  Penggunaan berbagai pemeriksaan biokimia laboratorium secara bijaksana merupakan komponen integral dalam penegakan diagnosis dan pemantauan hasil terapi.

5.    Bidang Kesehatan
Dengan dimanfaatkannya biokimia dalam bidang kesehatan kita dapat dapat memahami kesehatan dan memilihara kesehatan kita agar terhindar dari berbagai penyakit yang ada. Jika kita sudah terkena penyakit kita juga bisa memahami dan melakukan penanganan suatu penyakit secara efektif. Selain itu Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolisme. Lalu dalam kasus Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tak dapat membentuk dinding sel.

6.    Bidang Peternakan dan Perikanan
Biokimia sangat berperan penting dalam ilmu peternakan dan Perikanan, karena proses yang berlangsung dalam pemeliharaan fungsi tubuh dan produktifitas ternak dan perikanan akan maksimum. Jika proses pencernaan berlangsung optimal. Proses pencernaan baruberlangsung optimal jika ezim-enzim yang di butuhkan tersedia dalam jenis dan jumlah yang tepat. Dengan memahami reaksi-reaksi enzimatis yang terjadi dalam saluran pencernaan kita dapat meningkatkan efisien reaksi, misalnya dengan member addiktifpakan berupa enzim pemecah cellulose kepada pakan broiler berkandungan serat relative tinggi.
Selain itu Biokimia juga bias di lakukan diwujudkan dengan menerapkan hasil-hasil penelitian dalam bidang genetika. Rekayasa genetika pada waktu ini telah dilaksanakan dan memberikan hasil yang menggembirakan.


BAB III KESIMPULAN


Dari pembahasan makalah diatas diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Biokimia diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang zat-zat kimia penyusun tubuh makhluk hidup, serta reaksi-reaksi dan proses kimia, yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup.
2.      Diantara proses biokimia dalam kehidupan sehari-hari, metabolisme adalah proses biokimia yang paling banyak disoroti dan dibahas.
3.      Anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang sederhana dan membutuhkan energi dari luar.
4.      Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana.
5.      Pemanfaatan biokimia dalam keshidupan antara lain dalam bidang pelestarian alam dan lingkungan, pertanian dalam arti luas, kesehatan, ilmu gizi, keperawatan, dan farmakologi.




DAFTAR PUSTAKA


Pracaya 2004. Bertanam Sayuran Organik di kebun, Pot dan Polibag. Jakarta : Penebar Swadaya.
Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, dan Bambang S. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Pujiyanto, Sri.2006. Menjelajah Dunia Biologi 3. Jawa tengah : Platinum.
Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin Supriayanti. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Bandung : Universsitas Indonesia.