BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan
Bahan Pangan adalah suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik dan kimia
dari komponen-komponen yang tersusun didalam bahan makanan hewani maupun
nabati, termasuk nilai gizi dari bahan makanan tersebut; dan sifat-sifat ini
dihubungkan dengan segi produksi serta perlakuan sebelum dan sesudah panen
seperti penyimpanan, pengolahan, pengawetan, distribusi, pemasaran sampai ke
konsumsinya dengan tidak melupakan pula hubungannya dengan keamanan para konsumen.
Pengetahuan mengenai hal tersebut di atas, maka bahan makanan serta hasil
olahannya dapat dipertahankan atau diperbaiki mutunya.
Dalam hal ini,
ilmu bahan erat kaitannya dengan ilmu pertanian karena sebagian bahan baku yang
siap diolah lebih lanjut berasal dari komoditas pertanian. Namun yang menjadi
masalah khir-akhir ini adalah mutu bahan pertanian yang diragukan. Sentuhan
bahan-bahan kimia yang masuk ke dalam jaringan tumbuhan tentu ikut mengalami
proses kimia bersama komponen-komponen lain, misalnya dalam proses
fotosintesis. Oleh karenanya, hasil pertanian menjaadi tercemar bahan-bahan
kimia yang jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama dapat membahayakan
kesehatan.
Salah satu carar
untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan menggunakan cara-cara alamiah
untuk menghasilkan prosuk pertanian organik yang bebas dari zat-zat kimia. Hal
ini sering diistilahkan dengan “back to nature”. Banyak bentuk dan jenis bahan
organik yang dapat diaplikasikan ke dalam tanah, salah satunya adalah sisa-sisa
tanaman. Untuk membua sisa-sisa tanaman
cepat terdekomposisi dan unsur-unsur yang terdapat dalam sisa tanaman tersebut
menjadi tersedia di dalam tanah membutuhkan waktu yang lama (5-6 bulan). Maka
sebaiknya sisa-sisa tanaman tersebut dikomposkan terlebih dahulu, agar unsur
yang terdapat dalam sisa tanaman menjadi cepat tersedia di dalam tanah dan
mampu diserap oleh tanaman. Kompos dapat memperbaiki sifat-sifat tanah baik
sifat fisik, sifat biologi, dan sifat kimia tanah antara lain meningkatkan pH
dan KTK tanah.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah yang mendasari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana
dampak pencemaran air?
2. Bagaimana
dampak penggunaan pestisida?
3. Apa
manfaat dan kelemahan penggunaan pupuk organik?
4. Apa
saja kriteria bahan pangan yang baik dikonsumsi?
C.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan makalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mahasiswa
memahami dampak pencemaran air bagi sistem pertanian
2. Mahasiswa
memahami dampak penggunaan pestisida.
3. Mahasiswa
mengetahui kelebihan dan kelemahan penggunaan pupuk organik.
4. Mahasiswa
mengetahui kriteria bahan pangan yang baik dikonsumsi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Analisis
Kimia Pertanian
1. Pencemaran
Air
Air merupakan
komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air merupakan kebutuhan utama
bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi
tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak
tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang
relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup
sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun
untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.
Air sebagai
komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen
lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan lingkungan hidup menjadi
buruk sehingga akan mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia serta mahluk
hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna, hasil guna,
produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumberdaya air yang pada
akhirnya akan menurunkan kekayaan sumberdaya alam. Untuk mendapat air yang baik
sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air
sudah banyak tercemar oleh bermacam macam limbah dari berbagai hasil kegiatan
manusia, sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan.
Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang
terus meningkat.
Makhluk hidup
memang sangat bergantung pada air, namun tak semua air dapat dimanfaatkan oleh
makhluk hidup. Air yang telah tercemar misalnya, tidak mungkin makhluk hidup
dapat bertahan lebih lama dengan menggunakan air yang telah tercemar
terus-menerus. Pencemaran adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya.
Jadi pencemaran air adalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami
penyimpangan dari keadaan normalnya. Keadaan normal air masih tergantung pada
faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air.
Penyebab
pencemaran air berdasarkan sumbernya secara umum dapat dikategorikan sebagai
sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi effluent
yang keluar dari industri, TPA (Tempat Pemrosesan Akhir Sampah), dan
sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu kontaminan yang memasuki badan air dari
tanah, air tanah, atau atmosfer berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandung
mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan pestisida.
Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran
udara yang menghasilkan hujan asam. Penyebab pencemaran air dapat juga
digolongkan berdasarkan aktivitas manusia dalam memenuh kebutuhan hidupnya, yaitu
limbah yang berasal dari industri, rumah tangga, dan pertanian.
2.
Penggunaan Pestisida
Pestisida
adalah semua bahan racun yang digunakan untuk membunuh organisme hidup yang
mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang dibudidayakan manusia untuk kesejahteraan
hidupnya. Pestisida merupakan
bahan yang telah banyak memberikan manfaat untuk keberlangsungan dunia produksi
pertanian. Banyaknya Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang dapat menurunkan
hasil panen, dapat diminimalisir dengan pestisida. Sehingga kehilangan hasil
akibat OPT tidak terlalu besar. Selain bidang pertanian, pestisida juga
memberikan banyak manfaat untuk membantu masalah yang timbul akibat adanya
organisme pengganggu di tingkat rumah tangga. Seperti pembasmian nyamuk misalnya,
dengan adanya pestisida maka proses pembasmian nyamuk akan menjadi lebih cepat
dan efisien. Bahkan masih banyak lagi peranan pestisida bagi kehidupan manusia
di berbagai bidang.
Namun disamping
itu, penggunaan pstisida juga memiliki dampak negatiff bagi kelangsungan sistem
pertanian, diantaranya :
·
Keracunan pestisida
·
Keracunan terhadap ternak dan hewan peliharaan.
·
Keracunan pada ikan dan biota lainnya.
·
Keracunan terhadap satwa liar.
·
Keracunan terhadap makanan.
·
Kematian musuh alami organisme pengganggu
·
Kenaikan populasi pengganggu
·
Dapat menyebabkan timbulnya resistensi
·
Residu
·
Pencemaran Lingkungan
·
Menghambat Perdagangan
3. penggunaan
Pupuk Organik
Pupuk organik
adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik
yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa,
dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Definisi tersebut
menunjukkan bahwa pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan C organik atau
bahan organik daripada kadar haranya. Nilai C-organik itulah yang menjadi
pembeda dengan pupuk anorganik. Bila C-organik rendah dan tidak masuk dalam
ketentuan pupuk organik maka diklasifikasikan sebagai pembenah tanah organik.
Pembenah tanah
atau soil ameliorant menurut SK Mentan adalah bahan-bahan
sintesis atau alami, organik atau mineral. Sumber bahan organik dapat berupa
kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol
jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang
menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota. Kompos merupakan produk
pembusukan dari limbah tanaman dan hewan hasil perombakan oleh fungi,
aktinomiset, dan cacing tanah.
Pupuk hijau
merupakan keseluruhan tanaman hijau maupun hanya bagian dari tanaman seperti
sisa batang dan tunggul akar setelah bagian atas tanaman yang hijau digunakan
sebagai pakan ternak. Sebagai contoh pupuk hijau ini adalah sisa–sisa tanaman,
kacang-kacangan, dan tanaman paku air Azolla. Pupuk kandang merupakan
kotoran ternak. Limbah ternak merupakan limbah dari rumah potong berupa
tulang-tulang, darah, dan sebagainya.
Bahan/pupuk organik
sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun
kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan
secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat
meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.
Namun bahan
dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman umumnya sedikit mengandung
bahan berbahaya. Namun penggunaan pupuk kandang, limbah industri dan limbah
kota sebagai bahan dasar kompos/pupuk organik cukup mengkhawatirkan karena
banyak mengandung bahan berbahaya seperti misalnya logam berat dan asamasam
organik yang dapat mencemari lingkungan. Selama proses pengomposan, beberapa
bahan berbahaya ini justru terkonsentrasi dalam produk akhir pupuk. Untuk itu
diperlukan seleksi bahan dasar kompos yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan
beracun (B3).
4.
Analisis Bahan Pangan
Ilmu Pengetahuan
Bahan Pangan adalah suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik dan kimia
dari komponen-komponen yang tersusun didalam bahan makanan hewani maupun
nabati, termasuk nilai gizi dari bahan makanan tersebut; dan sifat-sifat ini
dihubungkan dengan segi produksi serta perlakuan sebelum dan sesudah panen
seperti penyimpanan, pengolahan, pengawetan, distribusi, pemasaran sampai ke
konsumsinya dengan tidak melupakan pula hubungannya dengan keamanan para
konsumen. Pengetahuan mengenai hal tersebut di atas, maka bahan makanan serta
hasil olahannya dapat dipertahankan atau diperbaiki mutunya.
Pada umumnya
bahan makanan tersusun oleh tiga pokok komponen yaitu karbohidrat, protein dan
lemak serta turunannya, sedangkan sisanya yang hanya sebagian kecil terdiri
dari bermacam-macam zat organic yaitu vitamin, enzim, zat penyebab asam,
oksidan, antioksidan dan pigmen dan zat penyebab rasa dan bau (falvor) serta
air. Dalam setiap bahan makanan komponen tersebut sangat bervariasi jumlahnya
sehingga akan membentuk struktur, tekstur, rasa, bau, warna serta kandungan
gizi yang berlainan pula. Dengan demikian, bahan pangan yang baik dikonsumsi yaitu bahan pangan yang mengandung
zat gizi yang diperlukan tubuh, diantaranya :
a.
Karbohidrat
Yaitu sumber kalori utama bagi hampir
seluruh penduduk dunia, khususnya
penduduk negara yang sedang berkembang.
Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam
menentukan karakteristik bahan makanan,
misal : rasa; tekstur, warna. Dalam tubuh manusia :
dapat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian gliserol lemak. Tetapi sebagian besar
dari bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
b.
Protein
Molekul protein terdiri dari atom
karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Kebanyakan protein mengandung sulfur
(belerang) dan fosfor atau elemen lain. Perbandingan asam-asam amino yang
terkandung dalam protein. Protein bermtu tinggi yaitu protein yang dapat menyediakan asam amino esensial dalam suatu
perbandingan yang dibutuhkan manusia. Asam amino yang jumlahnya sangat kurang
dalam bahan makanan : asam amino pembatas. Serealia (lisin), leguminosa
(metionin). Daging, telur, susu banyak mengandung asam amino esensial yang
sangat diperlukan tubuh.
c.
Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak merupakan zat makanan
yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak
juga merupakan sumber energi yang lebih efektif disbanding dengan karbohidrat
dan protein. Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda. Lemak bersifat mudah menyerap bau. Apabila bahan
pembungkus dapat menyerap lemak, maka lemak yang terserap ini akan teroksidasi
oleh udara sehingga rusak dan berbau. Bau dari bagian lemak yang rusak ini akan
diserap oleh lemak yang ada dalam bungkusan yang mengakibatkan seluruh lemak
menjadi rusak.
d. Pigmen dan zat warna
Salah satu sumber yang menyebabkan warna
bahan makanan adalah pigmen. Sebagai contoh klorofil yang membuat warna sayuran
hijau, akroten membuat warna jingga pada wortel dan jagung, likopen penyebab
warna merah pada tomat dan semangka, antosianin memberi warna ungu pada bit dan
mioglobin memberi warna merah pada daging. Pigmen sangat peka terhadap
pengaruh-pengaruh kimia, fisik dan mekanik sebelum, selama pengolahan, misal
pemakaian suhu tinggi, penggilingan, peni\umbukan, pencacahan dan lainm-lain.
e.
Air
Bahan segar akan
mengandung air 70% atau lebih. Air mempengaruhi tekstur bahan makanan. Sehingga
air sangat berperan dalam mempertahankan mutu bahan makanan, karena air
merupakan zat cair yang memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi.
B. Produk
Hasil Pertanian (Pangan)
1. Makanan
Beberapa
produk makanan dari bahan pertanian diantaranya ialah :
a. Mokaf
Kata MOCAF (atau MOCAL) adalah
singkatan dari Modified Cassava Flour yang berarti tepung singkong yang
dimodifikasi. Secara definitif, MOCAF adalah
produk tepung dari singkong (Manihot esculenta Crantz) yang diproses
menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi, dimana
mikrobia BAL (Bakteri Asam Laktat) mendominasi selama fermentasi tepung
singkong ini.
Walaupun dari komposisi kimianya tidak jauh berbeda, MOCAF mempunyai
karakteristik fisik dan organoleptik yang spesifik jika dibandingkan dengan
tepung singkong pada umumnya. Kandungan nitrogen MOCAF lebih rendah dibandingkan tepung singkong, dimana senyawa ini dapat
menyebabkan warna coklat ketika pengeringan atau pemanasan. Dampaknya adalah
warna MOCAL yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan dengan warna tepung
singkong biasa.
Aplikasi MOCAF pada selain produk bakery sangat banyak. Misalnya untuk kue basah, telah diujicoba aplikasi MOCAF pada kue lapis tradisional yang umumnya berbahan baku tepung beras, atau tepung terigu dengan ditambah tapioka. Hasilnya menunjukkan bahwa MOCAF dapat menggantikan tepung beras maupun tepung terigu 100%.
b.
Beras Siger
Makanan pokok tidak hanya beras.
Makanan pokok dari singkong layak dipertimbangkan untuk menggantikan beras.
Selain bahan baku yang masih banyak dan mudah didapat, dari sisi kesehatan
makanan pokok dari singkong dinilai lebih sehat karena kadar gulanya yang
rendah. bahan beras siger atau tiwul instan ini diambil dari ubi kayu. Sementara
proses pembuatannya mirip dengan pembuatan nasi tiwul.
Singkong pertama-tama dikelupas
kulitnya lalu lalu dipotong pipih. Selanjutnya irisan singkong tersebut
direndam dengan air garam. Ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah timbulnya
warna cokelat kehitaman. Setelah itu irisan tipis singkong tersebut dijemur
hingga kering. Setelah kering singkong digiling sampai halus kemudian
ditambahkan air. Pembutiran hasil gilingan singkong dilakukan dengan menyaring
singkong yang sudah halus dengan cara memutar-mutar menggunakan tampah bambu.
2. minuman
Beberapa
produk minuman dari bahan hasil pertanian diantaranya ialah :
a.
Minuman Fermentasi
Minuman
fermentasi yang saat ini kita kenal sudah sangat beragam, baik dari segi
citarasa, bahan baku yang digunakan untuk mengolah, hingga fungsinya. Dahulu
minuman produk fermentasi masih sangat terbatas. Sebut saja minuman fermentasi
anggur. Dewasa ini, bukan hanya buah-buahan, hasil peternakan misalnya susu pun
diolah menjadi produk fermentasi. Susu sapi difermentasi menjadi yoghurt, susu
kambing difermentasi menjadi khefir. Dengan adannya kreatifitas yang makin
berkembang dalam pengolahan hasil pertanian menjadikan produk-produk tersebut
memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat bersaing di pasaran. Bahkan yang
terbaru dibuat juga minuman dari hasil fermentasi pisang.
b.
Minuman Energi
Minuman
energi yang sekarang ini semakin menguasai pasaran sudah bukan lagi minuman
energi yang hanya dapat mendongkrak stamina melainkan sudah memiliki keunggulan
yang lebih banyak. Keunggulannya yang ingin ditonjolkan antara lain dari segi
rasa dan aroma, kandungan dan khasiatnya, bahkan ion-ion yang dibutuhkan tubuh.
Beberapa bahan hasil pertanian yang mulai banyak digunakan untuk minuman energi
seperti anggur, jeruk, dan jahe dipilih karena selain mudah didapat juga
memiliki khasiat tersediri. Namun akan lebi baik jika dalam pengolahannya tidak
ditambahkan bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan efek samping dalam jangka waktu lama.
BAB III
KESIMPULAN
Dari
hasil pembahasan makalah mengenai analisis kimia pertanian dan produk hasil
pertanian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Pencemaran air dapat mengganggu sistem
pertanian sehingga menimbulkan berbagai masalah sperti kerusakan dan penurunan
mutu komoditas.
2.
Penggunaan pestisida dan pupuk organik
memberi manfaat dan kemudahan kepada petani, namun dampaknya dapat membahayakan
tubuh manusia apabila mengkonsumsi hasil pertaniannya.
3.
Kriteria bahan pangan yang baik
mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh, antara lain karbohidrat, protei,
lemak dan air.
4.
Contoh inovasi produk makanan dari hasil
pertanian yaitu mokaf dan beras siger yang dibuat dari singkong.
5.
Contoh inovasi produk minuman dari hasil pertanian yaitu
minuman fermentasi dan minuman energi yang dibuat dari buah-buahan dan susu.
DAFTAR
PUSTAKA
Astawan M. W. dan M.
Astawan, 1989. Teknologi Pengolahan
Pangan Hewani Tepat Guna. Jakarta : Akademi Presindo.
Departemen Pertanian.
2006. Tanaman Sayuran. Jakarta :
Departemen Pertanian.
Hardjowigeno, S. 1989. Ilmu Tanah. Jakarta :PT. Mediyatama
Sarana Perkasa.
Kartika, Juang Gema.
2006. Pemanfaatan Kompos Berbahan Dasar
Limbah Substrat Jamur Pada Budidaya Horenso. Laporan Penelitian Dosen Muda
IPB. Bogor :Institut Pertanian Bogor.
Musnamar, E.I. 2003. Pupuk organik : Cair dan Padat, Pembuatan,
Aplikasi. Jakarta : Penebar Swadaya.