Selasa, November 15, 2016

makalah mengenaai analisis unsur pertanian



BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan adalah suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik dan kimia dari komponen-komponen yang tersusun didalam bahan makanan hewani maupun nabati, termasuk nilai gizi dari bahan makanan tersebut; dan sifat-sifat ini dihubungkan dengan segi produksi serta perlakuan sebelum dan sesudah panen seperti penyimpanan, pengolahan, pengawetan, distribusi, pemasaran sampai ke konsumsinya dengan tidak melupakan pula hubungannya dengan keamanan para konsumen. Pengetahuan mengenai hal tersebut di atas, maka bahan makanan serta hasil olahannya dapat dipertahankan atau diperbaiki mutunya.

Dalam hal ini, ilmu bahan erat kaitannya dengan ilmu pertanian karena sebagian bahan baku yang siap diolah lebih lanjut berasal dari komoditas pertanian. Namun yang menjadi masalah khir-akhir ini adalah mutu bahan pertanian yang diragukan. Sentuhan bahan-bahan kimia yang masuk ke dalam jaringan tumbuhan tentu ikut mengalami proses kimia bersama komponen-komponen lain, misalnya dalam proses fotosintesis. Oleh karenanya, hasil pertanian menjaadi tercemar bahan-bahan kimia yang jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama dapat membahayakan kesehatan.

Salah satu carar untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan menggunakan cara-cara alamiah untuk menghasilkan prosuk pertanian organik yang bebas dari zat-zat kimia. Hal ini sering diistilahkan dengan “back to nature”. Banyak bentuk dan jenis bahan organik yang dapat diaplikasikan ke dalam tanah, salah satunya adalah sisa-sisa tanaman. Untuk membua  sisa-sisa tanaman cepat terdekomposisi dan unsur-unsur yang terdapat dalam sisa tanaman tersebut menjadi tersedia di dalam tanah membutuhkan waktu yang lama (5-6 bulan). Maka sebaiknya sisa-sisa tanaman tersebut dikomposkan terlebih dahulu, agar unsur yang terdapat dalam sisa tanaman menjadi cepat tersedia di dalam tanah dan mampu diserap oleh tanaman. Kompos dapat memperbaiki sifat-sifat tanah baik sifat fisik, sifat biologi, dan sifat kimia tanah antara lain meningkatkan pH dan KTK tanah.


B.     Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang mendasari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      Bagaimana dampak pencemaran air?
2.      Bagaimana dampak penggunaan pestisida?
3.      Apa manfaat dan kelemahan penggunaan pupuk organik?
4.      Apa saja kriteria bahan pangan yang baik dikonsumsi?


C.     Tujuan

Berdasarkan rumusan makalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1.      Mahasiswa memahami dampak pencemaran air bagi sistem pertanian
2.      Mahasiswa memahami dampak penggunaan pestisida.
3.      Mahasiswa mengetahui kelebihan dan kelemahan penggunaan pupuk organik.
4.      Mahasiswa mengetahui kriteria bahan pangan yang baik dikonsumsi.




BAB II
PEMBAHASAN




A.    Analisis Kimia Pertanian

1.      Pencemaran Air

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.

Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia serta mahluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumberdaya air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumberdaya alam. Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia, sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.

Makhluk hidup memang sangat bergantung pada air, namun tak semua air dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Air yang telah tercemar misalnya, tidak mungkin makhluk hidup dapat bertahan lebih lama dengan menggunakan air yang telah tercemar terus-menerus. Pencemaran adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya. Jadi pencemaran air adalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan normalnya. Keadaan normal air masih tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air.

Penyebab pencemaran air berdasarkan sumbernya secara umum dapat dikategorikan sebagai sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi effluent yang keluar dari industri, TPA (Tempat Pemrosesan Akhir Sampah), dan sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah, atau atmosfer berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandung mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. Penyebab pencemaran air dapat juga digolongkan berdasarkan aktivitas manusia dalam memenuh kebutuhan hidupnya, yaitu limbah yang berasal dari industri, rumah tangga, dan pertanian.


2.      Penggunaan Pestisida

Pestisida adalah semua bahan racun yang digunakan untuk membunuh organisme hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang dibudidayakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya.        Pestisida merupakan bahan yang telah banyak memberikan manfaat untuk keberlangsungan dunia produksi pertanian. Banyaknya Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang dapat menurunkan hasil panen, dapat diminimalisir dengan pestisida. Sehingga kehilangan hasil akibat OPT tidak terlalu besar. Selain bidang pertanian, pestisida juga memberikan banyak manfaat untuk membantu masalah yang timbul akibat adanya organisme pengganggu di tingkat rumah tangga. Seperti pembasmian nyamuk misalnya, dengan adanya pestisida maka proses pembasmian nyamuk akan menjadi lebih cepat dan efisien. Bahkan masih banyak lagi peranan pestisida bagi kehidupan manusia di berbagai bidang.

Namun disamping itu, penggunaan pstisida juga memiliki dampak negatiff bagi kelangsungan sistem pertanian, diantaranya :
·         Keracunan pestisida
·         Keracunan terhadap ternak dan hewan peliharaan.
·         Keracunan pada ikan dan biota lainnya.
·         Keracunan terhadap satwa liar.
·         Keracunan terhadap makanan.
·         Kematian musuh alami organisme pengganggu
·         Kenaikan populasi pengganggu
·         Dapat menyebabkan timbulnya resistensi
·         Residu
·         Pencemaran Lingkungan
·         Menghambat Perdagangan

3.      penggunaan Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan C organik atau bahan organik daripada kadar haranya. Nilai C-organik itulah yang menjadi pembeda dengan pupuk anorganik. Bila C-organik rendah dan tidak masuk dalam ketentuan pupuk organik maka diklasifikasikan sebagai pembenah tanah organik.
Pembenah tanah atau soil ameliorant menurut SK Mentan adalah bahan-bahan sintesis atau alami, organik atau mineral. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota. Kompos merupakan produk pembusukan dari limbah tanaman dan hewan hasil perombakan oleh fungi, aktinomiset, dan cacing tanah.

Pupuk hijau merupakan keseluruhan tanaman hijau maupun hanya bagian dari tanaman seperti sisa batang dan tunggul akar setelah bagian atas tanaman yang hijau digunakan sebagai pakan ternak. Sebagai contoh pupuk hijau ini adalah sisa–sisa tanaman, kacang-kacangan, dan tanaman paku air Azolla. Pupuk kandang merupakan kotoran ternak. Limbah ternak merupakan limbah dari rumah potong berupa tulang-tulang, darah, dan sebagainya.

Bahan/pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.

Namun bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman umumnya sedikit mengandung bahan berbahaya. Namun penggunaan pupuk kandang, limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos/pupuk organik cukup mengkhawatirkan karena banyak mengandung bahan berbahaya seperti misalnya logam berat dan asamasam organik yang dapat mencemari lingkungan. Selama proses pengomposan, beberapa bahan berbahaya ini justru terkonsentrasi dalam produk akhir pupuk. Untuk itu diperlukan seleksi bahan dasar kompos yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3).


4.      Analisis Bahan Pangan

Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan adalah suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik dan kimia dari komponen-komponen yang tersusun didalam bahan makanan hewani maupun nabati, termasuk nilai gizi dari bahan makanan tersebut; dan sifat-sifat ini dihubungkan dengan segi produksi serta perlakuan sebelum dan sesudah panen seperti penyimpanan, pengolahan, pengawetan, distribusi, pemasaran sampai ke konsumsinya dengan tidak melupakan pula hubungannya dengan keamanan para konsumen. Pengetahuan mengenai hal tersebut di atas, maka bahan makanan serta hasil olahannya dapat dipertahankan atau diperbaiki mutunya.

Pada umumnya bahan makanan tersusun oleh tiga pokok komponen yaitu karbohidrat, protein dan lemak serta turunannya, sedangkan sisanya yang hanya sebagian kecil terdiri dari bermacam-macam zat organic yaitu vitamin, enzim, zat penyebab asam, oksidan, antioksidan dan pigmen dan zat penyebab rasa dan bau (falvor) serta air. Dalam setiap bahan makanan komponen tersebut sangat bervariasi jumlahnya sehingga akan membentuk struktur, tekstur, rasa, bau, warna serta kandungan gizi yang berlainan pula. Dengan demikian, bahan pangan yang baik  dikonsumsi yaitu bahan pangan yang mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh, diantaranya :

a.    Karbohidrat
Yaitu sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya
penduduk negara yang sedang berkembang. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam
menentukan karakteristik bahan makanan, misal : rasa; tekstur, warna. Dalam tubuh manusia :
dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian gliserol lemak. Tetapi sebagian besar
dari bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
b.    Protein
Molekul protein terdiri dari atom karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Kebanyakan protein mengandung sulfur (belerang) dan fosfor atau elemen lain. Perbandingan asam-asam amino yang terkandung dalam protein. Protein bermtu tinggi yaitu protein yang dapat  menyediakan asam amino esensial dalam suatu perbandingan yang dibutuhkan manusia. Asam amino yang jumlahnya sangat kurang dalam bahan makanan : asam amino pembatas. Serealia (lisin), leguminosa (metionin). Daging, telur, susu banyak mengandung asam amino esensial yang sangat diperlukan tubuh.

c.    Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif disbanding dengan karbohidrat dan protein. Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Lemak bersifat mudah menyerap bau. Apabila bahan pembungkus dapat menyerap lemak, maka lemak yang terserap ini akan teroksidasi oleh udara sehingga rusak dan berbau. Bau dari bagian lemak yang rusak ini akan diserap oleh lemak yang ada dalam bungkusan yang mengakibatkan seluruh lemak menjadi rusak.

d.   Pigmen dan zat warna
Salah satu sumber yang menyebabkan warna bahan makanan adalah pigmen. Sebagai contoh klorofil yang membuat warna sayuran hijau, akroten membuat warna jingga pada wortel dan jagung, likopen penyebab warna merah pada tomat dan semangka, antosianin memberi warna ungu pada bit dan mioglobin memberi warna merah pada daging. Pigmen sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh kimia, fisik dan mekanik sebelum, selama pengolahan, misal pemakaian suhu tinggi, penggilingan, peni\umbukan, pencacahan dan lainm-lain.

e.    Air
Bahan segar akan mengandung air 70% atau lebih. Air mempengaruhi tekstur bahan makanan. Sehingga air sangat berperan dalam mempertahankan mutu bahan makanan, karena air merupakan zat cair yang memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi.


B.     Produk Hasil Pertanian (Pangan)

1.    Makanan
Beberapa produk makanan dari bahan pertanian diantaranya ialah :

a.    Mokaf
Kata MOCAF (atau MOCAL) adalah singkatan dari Modified Cassava Flour yang berarti tepung singkong yang dimodifikasi. Secara definitif, MOCAF adalah produk tepung dari singkong (Manihot esculenta Crantz) yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi, dimana mikrobia BAL (Bakteri Asam Laktat) mendominasi selama fermentasi tepung singkong ini.

Walaupun dari komposisi kimianya tidak jauh berbeda, MOCAF mempunyai karakteristik fisik dan organoleptik yang spesifik jika dibandingkan dengan tepung singkong pada umumnya. Kandungan nitrogen MOCAF lebih rendah dibandingkan tepung singkong, dimana senyawa ini dapat menyebabkan warna coklat ketika pengeringan atau pemanasan. Dampaknya adalah warna MOCAL yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan dengan warna tepung singkong biasa.

Aplikasi MOCAF pada selain produk bakery sangat banyak. Misalnya untuk kue basah, telah diujicoba aplikasi MOCAF pada kue lapis tradisional yang umumnya berbahan baku tepung beras, atau tepung terigu dengan ditambah tapioka. Hasilnya menunjukkan bahwa MOCAF dapat menggantikan tepung beras maupun tepung terigu 100%.
b.    Beras Siger
Makanan pokok tidak hanya beras. Makanan pokok dari singkong layak dipertimbangkan untuk menggantikan beras. Selain bahan baku yang masih banyak dan mudah didapat, dari sisi kesehatan makanan pokok dari singkong dinilai lebih sehat karena kadar gulanya yang rendah. bahan beras siger atau tiwul instan ini diambil dari ubi kayu. Sementara proses pembuatannya mirip dengan pembuatan nasi tiwul.
Singkong pertama-tama dikelupas kulitnya lalu lalu dipotong pipih. Selanjutnya irisan singkong tersebut direndam dengan air garam. Ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah timbulnya warna cokelat kehitaman. Setelah itu irisan tipis singkong tersebut dijemur hingga kering. Setelah kering singkong digiling sampai halus kemudian ditambahkan air. Pembutiran hasil gilingan singkong dilakukan dengan menyaring singkong yang sudah halus dengan cara memutar-mutar menggunakan tampah bambu.

2.    minuman
Beberapa produk minuman dari bahan hasil pertanian diantaranya ialah :

a.         Minuman Fermentasi
Minuman fermentasi yang saat ini kita kenal sudah sangat beragam, baik dari segi citarasa, bahan baku yang digunakan untuk mengolah, hingga fungsinya. Dahulu minuman produk fermentasi masih sangat terbatas. Sebut saja minuman fermentasi anggur. Dewasa ini, bukan hanya buah-buahan, hasil peternakan misalnya susu pun diolah menjadi produk fermentasi. Susu sapi difermentasi menjadi yoghurt, susu kambing difermentasi menjadi khefir. Dengan adannya kreatifitas yang makin berkembang dalam pengolahan hasil pertanian menjadikan produk-produk tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat bersaing di pasaran. Bahkan yang terbaru dibuat juga minuman dari hasil fermentasi pisang.

b.        Minuman Energi
Minuman energi yang sekarang ini semakin menguasai pasaran sudah bukan lagi minuman energi yang hanya dapat mendongkrak stamina melainkan sudah memiliki keunggulan yang lebih banyak. Keunggulannya yang ingin ditonjolkan antara lain dari segi rasa dan aroma, kandungan dan khasiatnya, bahkan ion-ion yang dibutuhkan tubuh. Beberapa bahan hasil pertanian yang mulai banyak digunakan untuk minuman energi seperti anggur, jeruk, dan jahe dipilih karena selain mudah didapat juga memiliki khasiat tersediri. Namun akan lebi baik jika dalam pengolahannya tidak ditambahkan bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan  efek samping dalam jangka waktu lama.




BAB III
KESIMPULAN


Dari hasil pembahasan makalah mengenai analisis kimia pertanian dan produk hasil pertanian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Pencemaran air dapat mengganggu sistem pertanian sehingga menimbulkan berbagai masalah sperti kerusakan dan penurunan mutu komoditas.
2.      Penggunaan pestisida dan pupuk organik memberi manfaat dan kemudahan kepada petani, namun dampaknya dapat membahayakan tubuh manusia apabila mengkonsumsi hasil pertaniannya.
3.      Kriteria bahan pangan yang baik mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh, antara lain karbohidrat, protei, lemak dan air.
4.      Contoh inovasi produk makanan dari hasil pertanian yaitu mokaf dan beras siger yang dibuat dari singkong.
5.      Contoh inovasi  produk minuman dari hasil pertanian yaitu minuman fermentasi dan minuman energi yang dibuat dari buah-buahan dan susu.




DAFTAR PUSTAKA


Astawan M. W. dan M. Astawan, 1989. Teknologi Pengolahan Pangan Hewani Tepat Guna. Jakarta : Akademi Presindo.
Departemen Pertanian. 2006. Tanaman Sayuran. Jakarta : Departemen Pertanian.
Hardjowigeno, S. 1989. Ilmu Tanah. Jakarta :PT. Mediyatama Sarana Perkasa.
Kartika, Juang Gema. 2006. Pemanfaatan Kompos Berbahan Dasar Limbah Substrat Jamur Pada Budidaya Horenso. Laporan Penelitian Dosen Muda IPB. Bogor :Institut Pertanian Bogor.
Musnamar, E.I. 2003. Pupuk organik : Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Jakarta : Penebar Swadaya.