Jam kerja yang dijelaskan memang hanya sampai jam 5 sore
tapi pada kenyatannya semua karyawan melanjutkan pekerjaan setelah makan malam.
Dengan sisa tenaga yang sudah terkuras di siang hari, para karyawan membuat
selai sampai jam 10 malam. Pekerjaan yang lebih cocok dikatakan nonstop itu terus
saja menjadi rutinitas sehari-hari para karyawan toko sekaligus pabrik roti
milik pasangan gendut yang tak berperi kemanusiaan. Niki dan Moka berpikir
mengapa hanya mereka yang merasa bagaikan budak di tempat itu. Apakah yang lain
tidak merasa lelah badan dan perasaan? Mengapa tak ada pula salah satu dari
mereka yang mengeluh. Pertanyaan-pertanyaan semacam itu sekiranya kian
bertumpuk di otak mereka berdua sebab semua karyawan selain mereka berdua
pendiam dan tak banyak bicara ketika bekerja maupun di dalam kamar. Percakapan
hanya seputar memberi perintah atau melaksanakan perintah. Mona sendiri sebagai
orang kepercayaan bos tak menyebutkan satupun peraturan yang melarang
percakapan di ruang kerja. Semuanya menjadikan lebih banyak rahasia yang tak
pernah diduga.
Malam itu Niki terbangun hendak buang air kecil. Iapun
menuju lantai tiga memasuki kamar mandi karyawan wanita yang terpisah dari
kamar mandi pria. Saat sedang di dalam, suara ketukan berkali-kali terdengar.
Saat ia buka pintu ternyata suara ketukan bukan dari luar kamar mandi. Ketukan
itu pun datang lagi namun kai ini ia dapat menangkap dengan jelas asal ketukan
itu sepertinya dari lantai 2 tempatnya mengemas roti.
Dihinggapi rasa penasaran, ia turun atas pertanyaan yang
muncul di benaknya, “Apa iya ada karyawan yang masih lembur sampai jam segini?”
sebab saat ia terbangun, jam digital di Handphone menunjukkan angka 12:18 AM.
Ia tak menemukan siapapun di lantai 2, bahkan ketukan itu
berangsur-angsur berhenti. Pikirnya seseorang telah mengetahui kedatangannya
dan bersembunyi, tapi ia enggan memeriksa ruangan yang mungkin si pembuat suara
ketukan bersembunyi di sekitar. Hampir saja ia melangkahkan kakinya keempat
kali jika saja suara ketukan itu tak datang kembali. Kali ini makin keras
sehingga dengan mudah ia dapat mendeteaksi asal suaranya. Dari balik kulkas.
Ya. ia yakin dari balik kulkas besar di ruang penyimpana asalnya. Namun sayang,
Cik Ndut melarang seluruh karyawannya membuka kulkas besar yang amat jadul
tampulannya itu.
Cik Ndut berdalih kulkas itu adalah tempat penyimpanan keju
italia yang harus disimpan selama dua tahun untuk mendapatkan keju yang matang
sempurna. Keju apa namanya ia lupa karena baru kali ini ia mendengar nama keju
seperti itu. Jika sudah mencapai umur 2 tahun keju itu baru bisa digunakan
untuk membuat produk dengan harga fantastis. Oleh karena itu ia tak berani
membuka kulkas besar terlarang meski telah menarikperhatiannya.
Niki kembali tidur namun dalam tidurnya ia mengalami deja
vu. Seakan-akan ia pernah mengunjungi kulkas besar itu beberapa tahun yang lalu
di sebuah tempat yang tak asing baginya. Bukan tempat penyimpanan di lantai 2
tetapi tempat yang sangat familiar baginya. Di gudang belakang sekolahnya. Ia
tahu bentuk dan isi gudang itu karena seorang guru pernah menghukumnya
membereskan gudang akibat kelakuan membolosnya dulu saat hendak menonton konser
band favoritnya.
Suara ketukan juga tetap dihasilkan dari dalam kulkas itu.
Meski pelan, suara itu mengundang perhatian Niki hingga ia berusaha
menghampirinya dengan berjalan mengendap-endap. Niki tahu ia takut, tapi rasa
penasaran dengan isi kulkas itu membuatnya menyingkap segala ketakutan itu.
Dalam hatinya ia berharap apabila ia berhasil membuka pintu kulkas dan mendapatkan keju mahal itu sudah barang pasti semua keju
akan ia bawa bersama kaburnya ia dari toko roti. Meski baru 2 hari kerja di
toko sekaligus rumah produksi itu, Niki sudah takbetah dengan sifat kedua
bosnya. Pak Kumis seringkali terlihat merayu para karyawan wanitanya setiap ada
kesempatan, tak gterkecuali dirinya. Sedangkan Cik Ndut selelu saja marah-marah
meski pekerjaan yang dilakukannya benar.
Atas dasar sikap itu Niki merasa jadi serba salah. Di
hadapan bos pria salah, begitupun dengan bos wanita. Keheranan Niki juga
terbawa sampai ke alam mimpi. Apakah tak pernah ada seorang karyawanpun yang
mencoba menyingkap rahasia dibalik kulkas ini? Jika memang isi kulkas ini benar
adanya seperti yang Cik Ndut katakan harusnya sudah dari dulu kulkas ini
kebobolan. Sungguh masuk di akal apabila kulkas ini sudah kebobolan. Meski
dikunci, setidaknya bisa diakali dengan mencongkel atau menghancurkan pintunya.
Lagipula tempat tinggal bosnya bukan di bangunan 5 lantai yang merangkap
sebagai toko roti di lantai dasar, ruang produksi, penyimpanan dan pengemasan
di lantai 2, serta kamar para karyawan di lantai 3 sampai 5. Mereka sehari-hari
menempati rumah 2 lantai dengan desain minimalis yang terletak berhasapan
dengan bangunanyang ia tinggali kini.
Napas ia tarik
sedalam-dalamnya untuk sedikit persiapan meyakinkan diri memasuki gudang
sekolah. Semua nampak aman-aman saja sesaat sebelum ia melangkah. Ia semakin
yakin akan memasuki gudang itu. Dan akhirnya ia buka pintu gudang dengan
menghancurkan terlebih dahulu gemboknya dengan batu. Ruang gelap itu nampak
berantakan, bau, dan tak terawat. Di dalamnya ia temukan senter, berharap
senter itu masih dapat berfungsi. Ternyata memang masih bisa menyala.
masih bersambung...