PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK, KOMA,
TITIK KOMA, DAN TITIK DUA
MAKALAH
OLEH
ANDREAS RADITYA PRABOWO
FENI FITRIANI
ROHIMATUS SALAMAH
JURUSN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan
judul “Penggunaan Tanda Baca Koma (,), Titik (.), Titik Koma (;), dan Titik Dua
(:)”. Sholawat teriring salam semoga tercurahkan kepada junjungan nabi besar
kita nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah hingga ke
zaman yang islamiah.
Kami
menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan baik materi, penganalisaan, dan
pembahasaan. Semua hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman
kami. Akan tetapi, berkat bantuan dari semua pihak yang terkait makalah ini
akhir nya dapat selesai.
Akhir
kata kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya tanda baca yang
dipakai dalam ejaan (seperti: titik, koma, titik dua dan sebagainya). Tanda
baca berguna bagi pembaca untuk membantu memahami setiap bacaan. Bayangkan saja
apabila tidak ada tanda baca, misalnya saja tanda titik (.), tentu para pembaca
kebingungan menentukan antar hubungan kalimat dan maksud dari kalimat itu
karena semuanya tersambung tanpa jeda. Dengan demikian, tanda baca sangat
dibutuhkan dalam sebuah penulisan artikel sebagai kunci atas apa yang ingin
disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
Namun , pada zaman sekarang ini
masih banyak orang yang sudah mengerti tanda baca, tetapi belum memahami dan
menggunakan tanda baca dengan baik dan benar, terutama masalah kurang atau
salah meletakkan tanda titik (.) dan tanda koma (,).Kesalahan yang sering
terjadi, misalnyakurangnya tanda titik (.) pada suatu singkatan. Contoh,
singkatan “St” pada “SMAK St Louis 1Surabaya”, yang seharusnya disingkat “St.”
dengan tanda titik (.) setelahnya.
Tak hanya itu, masih banyak
kesalahan lain, seperti salah memberi atau meletakkan tanda dan kelebihan
memberi tanda. Kesalahan tersebut disebabkan oleh beberapa memberi, salah
satunya kesalahan yang banyak dibuat oleh para penulis artikel, terutama di
artikel-artikel internet dan makalah, yang secara tak langsung ditiru oleh para
pembaca. Kesalahan bisa juga disebabkan oleh pengaruh dari bahasa lain,
misalnya bahasa Inggris, karena memang peraturan penggunaantanda baca antra
bahasa bisa berbeda. Namun, masyarakat Indonesia wajib menggunakan apa yang
sesuai dengan peraturan penggunaan tanda baca di Indonesia.
Oleh karena itu, makalah ini
ditujukan untuk memberikan pemahaman mengenai tanda baca,terutama tanda titik
(.), titik dua (: ), titik koma (;), dan tanda koma (,). Makalah ini juga
diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami tanda baca sehingga dapat
menggunakannya dengan baikdan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam
bahasa Indonesia atau sesuai dengan ketetapan yang ada pada EYD.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah fungsi dari tanda baca koma (,), titik
(.), titik koma (;), dan titik dua (:) ?
2.
Apakah tanda baca koma (,), titik (.), titik
koma (;), dan titik dua (:) dapat selalu digunakan dalam penulisan ?
3.
Apakah contoh dari penggunaan tanda baca koma
(,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:) ?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Mengetahui fungsi dari tanda baca koma (,),
titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:).
2.
Mengetahui kapan tidak dipakainya tanda baca
koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:) yang akan digunakan
dalam penulisan.
3.
Mengetahui contoh dari penggunaan tanda baca
koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:).
D. Manfaat makalah
Adapun manfaat dari penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari tanda
baca koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:).
2.
Mahasiswa dapat mengetahui kapan tidak dipakainya tanda baca koma (,),
titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:) yang akan digunakan dalam
penulisan.
3.
Mahasiswa dapat mengetahui contoh dari
penggunaan tanda baca koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:).
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Tanda Titik (.)
Berikut
ini akan diuraikan apa saja fungsi tanda baca titik, bagaimana penggunaan tanda
baca titik, beserta contoh pemakaiannya
dalam bentuk kalimat.
1. Tanda titik
dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
a.
Ayahku tinggal di Solo.
b.
Biarlah mereka duduk di sana.
c.
Siapa yang akan datang?
2. Tanda titik dipakai di belakang
angka atau huruf dalam suatu bagian,
ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
1.1 Departemen
Dalam Negeri
1.2. Direktorat
Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa
1.3. Direktorat
Jenderal Agraria
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di
belakang angka atau huruf dalam suatu bagian atau ikhtisar jika angka atau
huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
3. Tanda titik dipakai untuk
memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu.
Misalnya:
a.
pukul 1.35.20 WIB (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
b.
pukul 13.00 WIB ( pukul satu siang)
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukan jangka waktu.
Misalnya:
a.
1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik)
b.
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
c.
0.0.30 jam (30 detik)
5. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak
berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar
pustaka.
Misalnya:
Saiph, Bellatrix. 2016. Panduan Mengamati Gerhana Matahari.
Jakarta: Penerbit Bimasakti.
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Poestaka.
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya.
Misalnya:
a.
Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
b.
Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
c.
Total pengamat gerhana bulan di Lampung sebanyak 1.230
orang.
7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.
Misalnya:
a.
Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
b.
Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
c.
Nomor gironya 5645678.
d.
NPM saya yaitu 1514051089.
8. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
a.
Acara kunjungan Adam Malik
b.
Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD ‘45)
c.
Salah Asuhan
9. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal
surat
atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
a.
Jalan Diponegoro 82 (tanpa titik)
b.
Jakarta (tanpa titik)
c.
1 April 1985 (tanpa titik)
d.
Yth. Sdr. Moh. Hasan (tanpa titik)
e.
Jalan Arif 43 (tanpa titik)
f.
Palembang (tanpa titik)
Atau:
g.
Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik)
h.
Jalan Cikini 71 (tanpa titik)
i.
Jakarta (tanpa titik)
B.
Tanda Koma (,)
Berikut
ini akan dijelasskan kegunaan tanda baca koma, bagaimana cara menggunakan tanda
baca koma, dan contoh penggunaan tanda baca koma dalam bentuk kalimat.
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Misalnya:
a.
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
b.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus
memerlukan perangko.
c.
Bellatrix pergi bersama Antares, Orion, dan Cellestia.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat serata berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau
melainkan.
Misalnya:
a. Saya
ingin datang, tetapi hari hujan.
b.
Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
a. Kalau
hari hujan, saya tidak akan datang.
b. Karena
sibuk, ia lupa akan janjinya.
c.
Karena kalah, Orion malu atas kesombongannya.
4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
a. Saya
tidak akan datang kalau hari hujan.
b. Dia
lupa akan janjinya karena sibuk.
c. Dia
tahu bahwa soal itu penting.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat.
Termasuk di dalamnya oleh
karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya:
a.
... Oleh karena itu, kita harus hati-hati.
b.
... Jadi, soalnya tidak semudah itu.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya,
wah, aduh, kasihandari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
a. O,
begitu?
b. Wah,bukan
main cantiknya Dewi Aphrodite.
c. Hati-hati,
ya, nanti jatuh.
7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dari kalimat.
Misalnya:
a. Kata
Ibu, “ Saya gembira sekali.”
b. “Saya
gembira sekali,” kata Ibu, “karena kamu lulus.”
c. El-Nath
berkata, “Sirius harus berubah.”
8. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
(i) Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan, Bogor.
(ii) Sdr. Anwar, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
(iii) Surabaya, 10 Mei 1960
(iv) Kuala Lumpur, Malaysia.
9. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Alisjahbana, Sultan Takdir. 1949. Tatabahasa
Baru Bahasa Indonesia.
Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya darisingkatan nama diri, keluarga,
atau marga.
Misalnya:
a. Ratulangi,
S.E.
b. Ny.
Khadijah, M.A.
c. Moli
Molar, S.Psi.
11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi.
Misalnya:
a. Presiden
RI, Susilo Bambang Yudhoyono, berkunjung ke Manado.
b. Semua
siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan
suara.
Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak diapit
tanda koma:
Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.
12. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
a. 12,5
m
b. Rp
12,50
c. 55,3
kg
13. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
a.
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita
memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
b.
Atas bantuan Edyar, Agus mengucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
a. Kita
memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan
bahasa.
b. Agus
mengucapkan terima kasih atas bantuan Eridani Crater.
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru.
Misalnya:
a. “ Di
mana Saudara tinggal?” tanya Karim.
b. “Berdiri
lurus-lurus!” perintahnya.
C.
Tanda Titik Koma (;)
Berikut
ini akan dibahaa penggunaan tanda baca titik koma dan penerapannya dalam bentuk
contoh.
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
a.
Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk
memasak di
b.
dapur; Adik menghapal nama-nama pahlawan nasional.
c.
Dhyonisseus adalah dewa anggur; Zeus adalah dewa
petir; hades adalh dewa bawah tanah.
D.
Tanda Titik Dua (:)
Berikut ini akan dijelaskan apa saja
penggunaan tanda baca titik dua dan penerapannya dalam bentuk contoh.
1. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Misalnya:
·
Ketua : Moch. Achyar
·
Sekretaris : Tati Suryati
·
Bendahara : Noviana Pertiwi
2. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman,
(ii) di
antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul
suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam
karangan.
Misalnya:
I.
Tempo, I (34), 1971:7
II.
Surah Yasin:9
III.
Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah
Studi, sudah terbit.
IV.
Marzuki dan Rudy W. 2006. Pembuatan Aneka Kerupuk.
Jakarta: Penebar Swadaya.
3. Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ayah : “Karyo, sini kamu!”
Karyo : (datang menghampiri) “Ada apa, Pak?”
Ayah : “Tolong ambilkan sepatu hitam yang di atas lemari!”
4. Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika
diikuti
rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
a. Pak
Adi mempunyai tiga orang anak: Ardi, Aldi, dan Asdi.
b. Kita
sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
c. lemari.
BAB III
KESIMPULAN
Dari
pembahasan mengenai penggunaan tanda baca titik, komaa, titik koma, dan titik
dua, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Fungsi tanda titik ialah untuk mengakhiri suatu
kalimat berupa pernyataan dalam berbagai bahasa.
2.
Fungsi penggunaan tanda koma adalah untuk memberi jeda
pada kalimat yang sama.
3.
Fungsi penggunaan tanda titik dua yaitu pemerian pada
suat rincian ataupun penjelasan kalimat.
4.
Fungsi tanda titik koma ialah untuk memisahkan kalimat
atau kata yang memiliki tingkatan sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. Penggunaan tanda baca.http://klik-sini-sob.blogspot.co.id/2013/10/penggunaan-tanda-baca.html.
Diakses pada tanggal 29 Maret 2016.
Pamungkas.1972.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan.Giri Surya. Surabaya.
Permata
Anbiya,Fatya. 2010. Panduan EYD dan Tata
Bahasa Indonesia.Transmedia. Jakarta.
Tarigan.2003. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia.Bandung.
Penerbit ANGKASA. Bandung.
Tim Mendikbud.
1987. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan.
PT Pustaka Widya. Yogyakarta.
LAPORAN HASIL DISKUSI
MAKALAH KELOMPOK 3
MATA KULIAH BAHASA
INDONESIA
A. PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Diskusi
Diskusi dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Diskusi ini penting dilakukan karena penggunaan tanda baca yang baik dan benar
dalam penulisan makalah, laporan, maupun tugas sehari-hari belum dapat dikatakan
sesuai dengan kaidah EYD.
2. Tujuan
Diskusi
Diskusi makalah mengenai penggunaan tanda baca titik,
koma, titik koma, dan titik dua ini perlu dilakukan agar para mahasiswa
mengetahui fungsi, cara, dan penerapan penggunaan tanda baca titik, koma, titik
koma, dan titik dua dalam mengerjakan tugas kuliah yang memerlukan keterampilan
menguasai penggunaan tanda baca.
3. Topik
Diskusi
Topik yang didiskusikan dalam makalah ini yaitu
“Penggunaan Tanda Baca Titik, Koma, Titik Koma, Dan Titik Dua”.
4. Pelaksanaan
Diskusi ini berlangsung pada
Tempat :
Ruang kuliah HRT 4, Jurusan Kehutanan,
Fakultaas Pertanian, Universitas Lampung.
Waktu :
Kamis, 23 Maret 2016
Jumlah peserta :
32 mahasiswa.
Kelompok : tiga
Anggota :
·
Andreas Raditya Prabowo
·
Feni Fitriani
·
Rohimatus Salamah
B. HASIL
DISKUSI
1. Pokok-pokok
Hasil Diskusi
a. Penggunaan
dan penerapan tanda tittik.
b. Penggunaan
dan penerapan tada koma.
c. Penggunaan
dan penerapan tanda titik dua.
d. Penggunaan
dan penerapan tanda titik koma.
2. Pertanyaan
dan Tanggapan
Pertanyaan
pertama
§
Penanya: Syifa Firdaus Hariati
§
Kelompok : 6
§
Pertanyaan : Dalam penggunaan tandakoma, anak
kalimat dipisahkan dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk
kalimatnya. Bagaimana perbedaan anak kalimat dengan induk kaalimat?
§
Dijawab oleh : Andreas R. P.
§
Jawaban : Induk kalimat adalah kalimat yang
struktur kalimatnya lengkap ( S-P-O-K) sedangkan anak kalimat adalah kalimat
yang struktuur kalimatnya tidak lengkap. Misalnya hanya terdiri dari sunjek dan
predikat. Contoh induk kalimat : Ibu pergi ke pasar membeli bumbu dapur. Contoh
anak kalimat : Ibu pergi.
Pertanyaan kedua
§
Penanya : Anisa Yustiana
§
Kelompok : 1
§
Pertanyaan : pada penggunan tanda titk koma,
digunakan dalam pemisahan bentuk kalimat setara. Apa yang dimaksud kalimat
setara?
§
Dijawab oleh : Feni Fitriani
§
Jawaban : Kalimat setara adalah kalimat yang
tidak mempnyai perbedaan tingkat atau kedudukan. Misalnya kalimat pertama “Di
Indonesia saatt ini pukul 11 siang, kalimat kedua “Di Singapura matahari mulai
berada di atas kepala. Kedua kalimat itu mengindikasikan adanya persamaan yaitu
tempat.
Pertanyaan ketiga
§
Penanya : Indi Witria
§
Kelompok : 8
§
Pertanyaan : Apa fungsi spasi yang dibubuhkan
setelah tanda koma?
§
Dijawab oleh : Rohimatus Salamah
§
Jawaban : Fungsi utama tanda spasi yaitu untuk
memberi jarak yang memisahkan antar kata. Tanda spasi yang diletakkan sesudah
tanda koma menandakan pamisahan pada kata yang dipisahkan tanda koma. Tetapi
pada angka desimal, tanda spasi tidak digunaka untuk memisahkan angka di depan
dan belakang tanda koma karena angka desimal menunjukkan kesatuan.
Pertanyaan
keempat
Penanya : Dinda
Puspita Sari
Kelompok :
Pertanyaan :
Mengapa pemerian harus meenggunakan tanda titik dua, bkan titik koma ?
Dijawab oleh :
Rohimatus Salamah
Jawaban :
Pemerian merupakan rincian yang mempunyai atau memerlukan penjelasan. Dan untuk
rincian yang memerlukan penjelasan maka tanda yang dipakai adalah tanda titik
dua. Sedangkan titik koma meruupakan tanda yang dipakai untuk rincian yang
tidak memerlukan penjelasan. Contoh : Ibu memotong kuku: Kakek membaca koran:
Saya bermain bola. Rincian dalam contoh terseebut tidak memerlukan penjelasan.
3. Kesimpulan
Berdasarkan diskusi yang telah dilaksanakan, dapat
disimpulkan bahwa Induk kalimat adalah kalimat yang struktur kalimatnya lengkap
( S-P-O-K) sedangkan anak kalimat adalah kalimat yang struktuur kalimatnya
tidak lengkap. Misalnya hanya terdiri dari sunjek dan predikat. Kalimat setara
adalah kalimat yang tidak mempnyai perbedaan tingkat atau kedudukan. Fungsi
utama tanda spasi yaitu untuk memberi jarak yang memisahkan antar kata. Tanda
spasi yang diletakkan sesudah tanda koma menandakan pamisahan pada kata yang
dipisahkan tanda koma. Pemerian merupakan rincian yang mempunyai atau
memerlukan penjelasan. Dan untuk rincian yang memerlukan penjelasan maka tanda
yang dipakai adalah tanda titik dua. Sedangkan titik koma meruupakan tanda yang
dipakai untuk rincian yang tidak memerlukan penjelasan.