Rabu, September 28, 2016

makalah PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK, KOMA, TITIK KOMA, DAN TITIK DUA



PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK, KOMA,
TITIK KOMA, DAN TITIK DUA

MAKALAH

OLEH
ANDREAS RADITYA PRABOWO
FENI FITRIANI
ROHIMATUS SALAMAH



JURUSN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan judul “Penggunaan Tanda Baca Koma (,), Titik (.), Titik Koma (;), dan Titik Dua (:)”. Sholawat teriring salam semoga tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah hingga ke zaman yang islamiah.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan baik materi, penganalisaan, dan pembahasaan. Semua hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman kami. Akan tetapi, berkat bantuan dari semua pihak yang terkait makalah ini akhir nya dapat selesai.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.



Penyusun










BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya tanda baca yang dipakai dalam ejaan (seperti: titik, koma, titik dua dan sebagainya). Tanda baca berguna bagi pembaca untuk membantu memahami setiap bacaan. Bayangkan saja apabila tidak ada tanda baca, misalnya saja tanda titik (.), tentu para pembaca kebingungan menentukan antar hubungan kalimat dan maksud dari kalimat itu karena semuanya tersambung tanpa jeda. Dengan demikian, tanda baca sangat dibutuhkan dalam sebuah penulisan artikel sebagai kunci atas apa yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
Namun , pada zaman sekarang ini masih banyak orang yang sudah mengerti tanda baca, tetapi belum memahami dan menggunakan tanda baca dengan baik dan benar, terutama masalah kurang atau salah meletakkan tanda titik (.) dan tanda koma (,).Kesalahan yang sering terjadi, misalnyakurangnya tanda titik (.) pada suatu singkatan. Contoh, singkatan “St” pada “SMAK St Louis 1Surabaya”, yang seharusnya disingkat “St.” dengan tanda titik (.) setelahnya.
Tak hanya itu, masih banyak kesalahan lain, seperti salah memberi atau meletakkan tanda dan kelebihan memberi tanda. Kesalahan tersebut disebabkan oleh beberapa memberi, salah satunya kesalahan yang banyak dibuat oleh para penulis artikel, terutama di artikel-artikel internet dan makalah, yang secara tak langsung ditiru oleh para pembaca. Kesalahan bisa juga disebabkan oleh pengaruh dari bahasa lain, misalnya bahasa Inggris, karena memang peraturan penggunaantanda baca antra bahasa bisa berbeda. Namun, masyarakat Indonesia wajib menggunakan apa yang sesuai dengan peraturan penggunaan tanda baca di Indonesia.
Oleh karena itu, makalah ini ditujukan untuk memberikan pemahaman mengenai tanda baca,terutama tanda titik (.), titik dua (: ), titik koma (;), dan tanda koma (,). Makalah ini juga diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami tanda baca sehingga dapat menggunakannya dengan baikdan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia atau sesuai dengan ketetapan yang ada pada EYD.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah fungsi dari tanda baca koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:) ?
2.      Apakah tanda baca koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:) dapat selalu digunakan dalam penulisan ?
3.      Apakah contoh dari penggunaan tanda baca koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:) ?

C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan  dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui fungsi dari tanda baca koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:).
2.      Mengetahui kapan tidak dipakainya tanda baca koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:) yang akan digunakan dalam penulisan.
3.      Mengetahui contoh dari penggunaan tanda baca koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:).
D. Manfaat makalah

Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari tanda baca koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:).
2.      Mahasiswa dapat mengetahui  kapan tidak dipakainya tanda baca koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:) yang akan digunakan dalam penulisan.
3.      Mahasiswa dapat mengetahui contoh dari penggunaan tanda baca koma (,), titik (.), titik koma (;), dan titik dua (:).



















BAB II
PEMBAHASAN



A.    Tanda Titik (.)

Berikut ini akan diuraikan apa saja fungsi tanda baca titik, bagaimana penggunaan tanda baca titik,  beserta contoh pemakaiannya dalam bentuk kalimat.

      1.  Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
                  Misalnya:
a.         Ayahku tinggal di Solo.
b.        Biarlah mereka duduk di sana.
c.         Siapa yang akan datang?
            2.  Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian,
                  ikhtisar, atau daftar.
                  Misalnya:
1.1 Departemen Dalam Negeri
1.2. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa
1.3. Direktorat Jenderal Agraria
       Catatan:
     
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam  deretan angka atau huruf.

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu.
            Misalnya:
a.       pukul 1.35.20 WIB (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
b.      pukul 13.00 WIB ( pukul satu siang)

      4.  Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
            menunjukan jangka waktu.
            Misalnya:
a.       1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik)
b.      0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
c.       0.0.30 jam (30 detik)

      5.  Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak
            berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar
            pustaka.
            Misalnya:
Saiph, Bellatrix. 2016. Panduan Mengamati Gerhana Matahari. Jakarta: Penerbit Bimasakti.
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai  Poestaka.

      6.  Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
            Misalnya:
a.       Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
b.      Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
c.       Total pengamat gerhana bulan di Lampung sebanyak 1.230 orang.

      7.  Tanda titik tidak  dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
            kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.
            Misalnya:
a.       Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
b.      Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
c.       Nomor gironya 5645678.
d.      NPM saya yaitu 1514051089.

      8.  Tanda titik tidak  dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
            karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
            Misalnya:
a.       Acara kunjungan Adam Malik
b.      Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD ‘45)
c.       Salah Asuhan

      9.  Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat
            atau (2) nama dan alamat penerima surat.
            Misalnya:
a.       Jalan Diponegoro 82 (tanpa titik)
b.      Jakarta (tanpa titik)
c.       1 April 1985 (tanpa titik)
d.      Yth. Sdr. Moh. Hasan (tanpa titik)
e.       Jalan Arif 43 (tanpa titik)
f.       Palembang (tanpa titik)
Atau:
g.      Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik)
h.      Jalan Cikini 71 (tanpa titik)
i.        Jakarta (tanpa titik)






B.     Tanda Koma (,)

Berikut ini akan dijelasskan kegunaan tanda baca koma, bagaimana cara menggunakan tanda baca koma, dan contoh penggunaan tanda baca koma dalam bentuk kalimat.

      1.  Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
            pembilangan.
            Misalnya:
a.       Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
b.      Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
c.       Bellatrix pergi bersama Antares, Orion, dan Cellestia.

      2.  Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
            kalimat serata berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi  atau
            melainkan.
            Misalnya:
a.       Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
b.      Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.

      3.  Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
            jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
            Misalnya:
a.       Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
b.      Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
c.       Karena kalah, Orion malu atas kesombongannya.
      
      4.  Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
            kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
            Misalnya:
a.       Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
b.      Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
c.       Dia tahu bahwa soal itu penting.



      5.  Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
           antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh
            karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.
            Misalnya:
a.       ... Oleh karena itu, kita harus hati-hati.
b.      ... Jadi, soalnya tidak semudah itu.

      6.  Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya,
            wah, aduh, kasihandari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
            Misalnya:
a.       O, begitu?
b.      Wah,bukan main cantiknya Dewi Aphrodite.
c.       Hati-hati, ya, nanti jatuh.

      7.  Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
            dari kalimat.
            Misalnya:
a.       Kata Ibu, “ Saya gembira sekali.”
b.      “Saya gembira sekali,” kata Ibu, “karena kamu lulus.”
c.       El-Nath berkata, “Sirius harus berubah.”

      8.  Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
            alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
            negeri yang ditulis berurutan.
            Misalnya:
                  (i)  Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas
                        Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan, Bogor.
                  (ii)  Sdr. Anwar, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
                  (iii)  Surabaya, 10 Mei 1960
                  (iv)  Kuala Lumpur, Malaysia.
      9.  Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
            susunannya dalam daftar pustaka.
            Misalnya:
                  Alisjahbana, Sultan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
                          Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.

      10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
            mengikutinya untuk membedakannya darisingkatan nama diri, keluarga,
            atau marga.
            Misalnya:
a.       Ratulangi, S.E.
b.      Ny. Khadijah, M.A.
c.       Moli Molar, S.Psi.

      11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
            tidak membatasi.
            Misalnya:
a.       Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, berkunjung ke Manado.
b.      Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara.

            Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak diapit
            tanda koma:
                  Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.

      12. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan
            sen yang dinyatakan dengan angka.
            Misalnya:
a.       12,5 m
b.      Rp 12,50
c.       55,3 kg

      13. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang
            keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
            Misalnya:
a.       Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
b.      Atas bantuan Edyar, Agus mengucapkan terima kasih.

            Bandingkan dengan:
a.       Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
b.      Agus mengucapkan terima kasih atas bantuan Eridani Crater.

      14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
            lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
            dengan tanda tanya atau tanda seru.
            Misalnya:
a.       “ Di mana Saudara tinggal?” tanya Karim.
b.      “Berdiri lurus-lurus!” perintahnya.


C.    Tanda Titik Koma (;)

Berikut ini akan dibahaa penggunaan tanda baca titik koma dan penerapannya dalam bentuk contoh.

      1.  Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
            yang sejenis dan setara.
            Misalnya:
                  Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
      2.  Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
                   Misalnya:
a.         Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk memasak di
b.        dapur; Adik menghapal nama-nama pahlawan nasional.
c.         Dhyonisseus adalah dewa anggur; Zeus adalah dewa petir; hades adalh dewa bawah tanah.


D.    Tanda Titik Dua (:)

Berikut ini akan dijelaskan apa saja penggunaan tanda baca titik dua dan penerapannya dalam bentuk contoh.

      1.  Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
            pemerian.
            Misalnya:
·         Ketua : Moch. Achyar
·         Sekretaris : Tati Suryati
·         Bendahara : Noviana Pertiwi
      2.  Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di
            antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul
            suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam
            karangan.
            Misalnya:
                        I.        Tempo, I (34), 1971:7
                     II.        Surah Yasin:9
                  III.        Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
                  IV.        Marzuki dan Rudy W. 2006. Pembuatan Aneka Kerupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.

      3.  Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan
            pelaku dalam percakapan.
            Misalnya:
                  Ayah : “Karyo, sini kamu!”
                  Karyo : (datang menghampiri) “Ada apa, Pak?”
                  Ayah : “Tolong ambilkan sepatu hitam yang di atas lemari!”
      4.  Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
            rangkaian atau pemerian.
            Misalnya:
a.       Pak Adi mempunyai tiga orang anak: Ardi, Aldi, dan Asdi.
b.      Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
c.       lemari.









BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai penggunaan tanda baca titik, komaa, titik koma, dan titik dua, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Fungsi tanda titik ialah untuk mengakhiri suatu kalimat berupa pernyataan dalam berbagai bahasa.
2.      Fungsi penggunaan tanda koma adalah untuk memberi jeda pada kalimat yang sama.
3.      Fungsi penggunaan tanda titik dua yaitu pemerian pada suat rincian ataupun penjelasan kalimat.
4.      Fungsi tanda titik koma ialah untuk memisahkan kalimat atau kata yang memiliki tingkatan sejenis.












DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013. Penggunaan tanda baca.http://klik-sini-sob.blogspot.co.id/2013/10/penggunaan-tanda-baca.html. Diakses pada tanggal 29 Maret 2016.
Pamungkas.1972. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.Giri Surya. Surabaya.
Permata Anbiya,Fatya. 2010. Panduan EYD dan Tata Bahasa Indonesia.Transmedia. Jakarta.
Tarigan.2003. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia.Bandung. Penerbit ANGKASA. Bandung.
Tim Mendikbud. 1987. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan. PT Pustaka Widya. Yogyakarta.









LAPORAN HASIL DISKUSI MAKALAH KELOMPOK 3
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


A.    PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Diskusi
Diskusi dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Diskusi ini penting dilakukan karena  penggunaan tanda baca yang baik dan benar dalam penulisan makalah, laporan, maupun tugas sehari-hari belum dapat dikatakan sesuai dengan kaidah EYD.

2.      Tujuan Diskusi
Diskusi makalah mengenai penggunaan tanda baca titik, koma, titik koma, dan titik dua ini perlu dilakukan agar para mahasiswa mengetahui fungsi, cara, dan penerapan penggunaan tanda baca titik, koma, titik koma, dan titik dua dalam mengerjakan tugas kuliah yang memerlukan keterampilan menguasai penggunaan tanda baca.

3.      Topik Diskusi
Topik yang didiskusikan dalam makalah ini yaitu “Penggunaan Tanda Baca Titik, Koma, Titik Koma, Dan Titik Dua”.

4.      Pelaksanaan
Diskusi ini berlangsung pada
Tempat               : Ruang kuliah HRT 4, Jurusan Kehutanan,     Fakultaas Pertanian, Universitas Lampung.
Waktu                : Kamis, 23 Maret 2016
Jumlah peserta   : 32 mahasiswa.
Kelompok          : tiga
Anggota :
·         Andreas Raditya Prabowo
·         Feni Fitriani
·         Rohimatus Salamah



B.     HASIL DISKUSI

1.      Pokok-pokok Hasil Diskusi
a.       Penggunaan dan penerapan tanda tittik.
b.      Penggunaan dan penerapan tada koma.
c.       Penggunaan dan penerapan tanda titik dua.
d.      Penggunaan dan penerapan tanda titik koma.

2.      Pertanyaan dan Tanggapan
Pertanyaan pertama
§  Penanya: Syifa Firdaus Hariati
§   Kelompok : 6
§   Pertanyaan : Dalam penggunaan tandakoma, anak kalimat dipisahkan dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimatnya. Bagaimana perbedaan anak kalimat dengan induk kaalimat?
§   Dijawab oleh : Andreas R. P.
§   Jawaban : Induk kalimat adalah kalimat yang struktur kalimatnya lengkap ( S-P-O-K) sedangkan anak kalimat adalah kalimat yang struktuur kalimatnya tidak lengkap. Misalnya hanya terdiri dari sunjek dan predikat. Contoh induk kalimat : Ibu pergi ke pasar membeli bumbu dapur. Contoh anak kalimat : Ibu pergi.
Pertanyaan kedua
§  Penanya : Anisa Yustiana
§  Kelompok : 1
§  Pertanyaan : pada penggunan tanda titk koma, digunakan dalam pemisahan bentuk kalimat setara. Apa yang dimaksud kalimat setara?
§  Dijawab oleh : Feni Fitriani
§  Jawaban : Kalimat setara adalah kalimat yang tidak mempnyai perbedaan tingkat atau kedudukan. Misalnya kalimat pertama “Di Indonesia saatt ini pukul 11 siang, kalimat kedua “Di Singapura matahari mulai berada di atas kepala. Kedua kalimat itu mengindikasikan adanya persamaan yaitu tempat.
Pertanyaan ketiga
§  Penanya : Indi Witria
§  Kelompok : 8
§  Pertanyaan : Apa fungsi spasi yang dibubuhkan setelah tanda koma?
§  Dijawab oleh : Rohimatus Salamah
§  Jawaban : Fungsi utama tanda spasi yaitu untuk memberi jarak yang memisahkan antar kata. Tanda spasi yang diletakkan sesudah tanda koma menandakan pamisahan pada kata yang dipisahkan tanda koma. Tetapi pada angka desimal, tanda spasi tidak digunaka untuk memisahkan angka di depan dan belakang tanda koma karena angka desimal menunjukkan kesatuan.
Pertanyaan keempat
Penanya : Dinda Puspita Sari
Kelompok :
Pertanyaan : Mengapa pemerian harus meenggunakan tanda titik dua, bkan titik koma ?
Dijawab oleh : Rohimatus Salamah
Jawaban : Pemerian merupakan rincian yang mempunyai atau memerlukan penjelasan. Dan untuk rincian yang memerlukan penjelasan maka tanda yang dipakai adalah tanda titik dua. Sedangkan titik koma meruupakan tanda yang dipakai untuk rincian yang tidak memerlukan penjelasan. Contoh : Ibu memotong kuku: Kakek membaca koran: Saya bermain bola. Rincian dalam contoh terseebut tidak memerlukan penjelasan.
3.      Kesimpulan
Berdasarkan diskusi yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa Induk kalimat adalah kalimat yang struktur kalimatnya lengkap ( S-P-O-K) sedangkan anak kalimat adalah kalimat yang struktuur kalimatnya tidak lengkap. Misalnya hanya terdiri dari sunjek dan predikat. Kalimat setara adalah kalimat yang tidak mempnyai perbedaan tingkat atau kedudukan. Fungsi utama tanda spasi yaitu untuk memberi jarak yang memisahkan antar kata. Tanda spasi yang diletakkan sesudah tanda koma menandakan pamisahan pada kata yang dipisahkan tanda koma. Pemerian merupakan rincian yang mempunyai atau memerlukan penjelasan. Dan untuk rincian yang memerlukan penjelasan maka tanda yang dipakai adalah tanda titik dua. Sedangkan titik koma meruupakan tanda yang dipakai untuk rincian yang tidak memerlukan penjelasan.